189 KPM Belum Ambil Jatah BST, Kantor Pos Bontang Menunggu Kebijakan Pemerintah

Warga penerima BST Pemerintah Pusat di Kantor Pos Indonesia Cabang Bontang. (ESC/beri.id)

BONTANG – 2.094 warga Kota Bontang penerima Bantuan Sosial Tunai (BST), hampir semua sudah menerima bantuan dari pemerintah pusat, yang memang ditujukan bagi masyarakat kurang mampu terdampak pandemi Covid-19.

Layanan pemerintah pusat tersebut, dapat diambil di Kantor Pos Indonesia Cabang Bontang. Yang membuka pelayanannya hingga pukul 21.00 Wita.

Kepala Kantor Pos Indoneia cabang Bontang, Doni Meilana mengatakan bahwa pihaknya menargetkan penyaluran selesai pada Rabu (13/1), bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Namun tinggal kebijakan pemerintah seperti apa, karena masih banyak yang belum ngambil,” katanya, saat dijumpai di kantornya, Gunung Elai, Kota Bontang.

Bagi masyarakat yang tidak mendapatkan informasi, pihak kantor pos akan mengantarkan sendiri ke rumah penerima.

Sebanyak 2.094 keluarga penerima manfaat, pun sampai saat ini masih tersisa 189 KPM yang belum mengambil. Artinya, sudah 2.715 KPM yang mengambil dana tersebut.

Adapun jumlah BST yang diterima sebanyak Rp 300 ribu per KPM.

Apabila masyarakat penerima bantuan usia lanjut bisa diwakilkan keluarga, dengan syarat menyertakan KTP penerima, KTP perwakilan, serta perwakilan masuk dalam daftar KK.

Selain itu, pihak kantor pos juga melayani pengantara BST apabila penerima tidak memungkinkan untuk mengambil.

“Kita antar langsung ke masyarakat yang berhalangan untuk datang kekantor, ambil hak BST-nya,” ujar Kepala Kantor Pos Indonesia Cabang Bontang, yang akrab di sapa Doni.

Sebagai langkah antisipasi kebocoran data, pihaknya menggunakan sistem aplikasi yang dianjurkan utnuk digunakan atas rekomendasi dari Kantor Pos Indonesia di Pusat. Dengan gunakan aplikasi Pos Giro Cash (PGC), petugas mengambil gambar wajah penerima beserta dengan tanda pengenalnya (KTP).

Dirinya menambahkan, dalam proses pengambilan BST, masyarakat tetap dihimbau terapkan protokol kesehatan.

“Alhamdulillah tidak ada sampai terjadi kerumunan,” ujarnya. (Esc)

kpukukarads