Beri.Id, SAMARINDA – Aksi saling dorong antara mahasiswa dan aparat kepolisian mewarnai agenda Pelantikan 55 Anggota DPRD Kaltim terpilih periode 2019-2024, pada hari ini Senin, (2/09/2019) dijalan Teuku Umar, kota Samarinda.
Mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Aliansin Garda Kaltim terus memaksa masuk meskipun kerap kali diingatkan agar melakukan aksi secara damai.
Febri Abdul Haminudin Presiden BEM KM Unmul mengatakan, aksi ini dilakukan bermula dari evaluasi evaluasi atas kinerja DPRD Kaltim. Sehingga pada satu tuntutannya, mereka meminta agar anggota DPRD yang baru dilantik ini tidak bolos pada sidang Paripurna.
“Kita tahu bahwa selama lima tahun berlalu, ketika rapat paripurna banyak anggota dewan yang tidak hadir,” katanya
Menurutnya hal demikian menjadi satu alasan selama ini, banyak peraturan yang banyak tidak ditetapkan. Mahasiswa juga meminta agar anggota DPRD tidak terlibat dalam kasus kolusi, korupsi dan nipotisme.
Bahkan para mahasiswa ini menyarankan agar mahasiswa dilibatkan dalam proses kajian setiap kebijakan yang akan diambil. Hal lain lagi anggota DPRD dituntut agar berkomitmen tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
“Kita tahu bahwa diam diam banyak anggota dewan yang kedapatan terlibat mengunakan narkoba, daerah lain sudah banyak contohnya,” tandasnya.
Selain itu mereka juga meminta agar seluruh anggota DPRD ini mampu merealisasikan janji kampanye.
“55 anggota DPRD itu semua punya janji bagaiamana untuk Mensejahterakan rakyat, janji itu harus di tetapi dan akan kami awasi,”tutur Febri. (Jifran)