Beri.id, SAMARINDA– Walikota Samarinda Syahrie Jaang mengatakan akan menutup beberapa jalur transportasi dari dan menuju kota Samarinda sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona (Covid-19) dikota tepian.
Hal itu ia sampaikan usai Teleconfrence bersama semua unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kota Samarinda.
Dalam agenda itu, Syahrie Jaang ke minta pendapat dengan melihat situasi seperti sekarang ini terutama yang ada disekitar kita, terlebih Samarinda sudah ada yang positif bahkan jumlah pasien dalam pemantauan terus bertambah.
“Oleh sebab itu saya minta masukan, pertama adalah kita akan menutup jalur darat menuju Balikpapan yaitu jalan tol dan jalur loa janan, itu yang kami bahas,” Ujar Ja’ang.
Adapun mengenai agenda penutupan jalan kata Jaang, sudah ada tim yang menyiapkan surat kepada bapak Gubernur sebagai wakil dari Pemerintah pusat di daerah dengan tembusan Kemendagri, kemudian ke Pangdam, Kapolda, BNPB termasuk semua unsur forum Muspida.
“Sekarang sudah kita susun juga untuk pembentukan poskonya, ini akan dijaga 24 jam, yang akan dijaga oleh unsur TNI dan kepolisian, ada dari Dishub, Satpol PP dan ada dinas Kesehatan,”beber Jaang.
Sementara untuk jalur menuju kota Bontang masih berjalan seperti biasa.
Selain itu dirinya juga menegaskan untuk penutupan jalur transportasi lain adalah laut dan udara. Untuk transportasi udara yang menjadi konsen pemerintah saat ini adalah pembatasan akses masuk penumpang dari Jakarta.
“Yang berikutnya adalah jalur kedatangan penumpang kapal laut termasuk bandara. Bandara ini Kita pertimbangkan bahwa beberapa jalur bandara yang ada, kami pertimbangan jalur Jakarta,” tegasnya.
Selain itu juga akan menerapkan jam malam yakni pada pukul 19.00 Wita, yang artinya diatas jam malam tersebut aktivitas telah dibatasi oleh pemerintah. Sehingga masyarakat bahkan pejabat sekalipun yang akan melewati tempat tertentu akan dilarang oleh aparat yang bertugas.
“kami akan menerapkan perlakuan jam malam, untuk jalur jalannya sedang kami rumuskan, jalan mana yang pada jam 19 malam itu tidak ada aktifitas masyarakat, orang lewat pun kalau dia bukan petugas atau orang yang ada kepentingan Walapun dia pejabat pemerintah tidak boleh lewat disitu,” Ujarnya.
Namun begitu dirinya tetap mengimbau agar masyarakat tidak terlalu panik. Kebijakan tersebut diambil semata mata untuk menyelamatkan masyarakat kota Samarinda. Sementara aktifitas masyarakat tetap berjalan seperti biasa sesuai dengan protokol yang telah disiapkan pemerintah.
Rencana penutupan ini juga hanya berlaku bagi transportasi angkutan orang. Sementara untuk pelabuhan bongkar muat seoeeti ada di Palaran masih berjalan seoeeti biasa.
Namun begitu kata Jaang, pihaknya memberikan himbauan agar para ABK kapal tidak boleh turun ke darat. Menurutnya sistem bongkar muat dipelabuhan juga sudah pake teknologi yaitu sistem komputerisasi.
“Jadi kalau ABK ada perlu biar suplai yang kirimkan barang apa yang mereka perlukan,”katanya.
“Kehidupan masyarakat tetap berjalan seperti biasa , jualan tetap, tapi tidak bergerombol karena jualan juga sudah sistem online jadi warung warung tetap buka,”uranya.
(Esc)