SAMARINDA – Orang Tanpa Gejala (OTG) mendominasi kasus terkonfirmasi positif diprovinsi Kaltim dalam kurun waktu sepekan ini. Mereka diantaranya para pekerja perusahaan yang datang ke Kaltim.
Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim Andi M Ishak mengatakan, ketika bepergian mereka dalam kondisi sehat. Namu ketika masuk kerja tentu harus melakukan uji PCR, begitupula yang meninggalkan Kaltim, karena PHK misalnya, cuti atau penugasan kerja.
“Dalam kondisi itu mereka disyaratkan harus lakukan uji PCR, Dari situlah banyak kasus yang tertangkap, dan itu bukan hasil dari tracing, tetapi karena mereka diwajibkan mereka untuk uji PCR sehubungan dengan aktifitas mereka,” ungkapnya pada, Senin (08/06/20).
Olehnya itu ia berharap, kasus semacam ini bisa menjadi perhatian serius bagi gugus tugas kabupaten kota, khususnya dinas kesehatan untuk melakukan pengawasan khsusus bagi perusahaan yang pekerjakan karyawan dari luar Kaltim.
Selain itu juga perusahaan yang mobilisasi orang atau pegawainya, ataupun manajemneya cukup tinggi melakukan aktifitas keluar Kaltim dan juga kembali ke Kaltim.
Dirinya menilai, meningkatnya kasus ini semua menjadi satu pintu masuk akibat pelonggaranran dari penerbangan yang akhirnya mobilisasi orang juga semakin terbuka. “Indikasi inilah yang perlu juga menjadi perhatian kita semua”tuturnya.
Plt Kepala dinas kesehatan Kaltim ini menyebutkan, pada hari ini tanggal 8 Juni 2020 terjadi lonjakan kasus positif sebanyak 9 kasus di Benua etam. Satu kasus dari Berau dan 8 kasus lainya dari Kutai Karta negara. Sementara 8 dari 9 kasus itu merupakan karyawan yang baru kembali untuk bekerja.
“Satu kasus dari Berau merupakan OTG yang akan kembali bekerja, 7 kasusunya ada di Kutai Karta negara juga karyawan yang baru kembali bekerja dan kini menjalani isolasi di RS Pertamina Balikpapan,”urainya.
(Fran)