SAMARINDA – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisipol Unmul lakukan aksi solidaritas tabur bunga di pelataran gedung Dekanat Fisip Unmul pada, Jumat (17/07/20).
Hal itu dilakukan untuk mengenang mendiang BR yang tewas gantung diri di kontrakannya. Diduga BR akhiri hidupnya berkaitan dengan tugas akhir dipendidikan tinggi, yakni Skripsi.
Presiden BEM Fisip Resky Nur Rahmatullah Putra mengatakan aksi solidaritas ini juga sekaligus bentuk kritik dan evaluasi terhadap sistem pendidikan di lingkungan universitas, agar tidak memakan korban-korban yang melakukan hal yang sama.
“Kita mau menyampaikan adanya evaluasi, agar ada perbaikan-perbaikan di kampus fisip,” kata Are sapaan akrabnya, saat ditemui pasca aksi.
Are membenarkan bahwa aksi nekat BR dilatarbelakangi oleh skripsi yang sedang dikerjakan almarhum. Informasi ini ia dapatkan setelah memastikan kebenaran informasi tersebut. Pihaknya menghubungi teman-teman di angkatan 2013 yang juga kenal dengan almarhum.
“Skripsi ini berpengaruh terhadap kenekatan dari beliau,” ungkapnya.
Menanggapi aksi itu, Dekan Fisipol Unmul Muhammad Noor menyampaikan apresiasinya terhadap rasa peduli yang ditunjukkan oleh mahasiswa.
Menurutnya ini merupakan hal yang tentunya positif untuk mengingatkan semua pihak agar tak melakukan hal-hal yang sama. Harapannya kejadian serupa tidak terulang kembali.
Kedepannya kata dia, sebagai bentuk antisipasi, pihak fakultas akan mengkaji ulang sistem pendidikan dan aturan terkait penyelesaian tugas akhir mahasiswa.
“Kami akan mengkaji ulang sistem, kemudian mempelajari semua aturan-aturan supaya memperbaiki hal-h yang barangkali keliru dijalankan” ucapnya.
Terakhir, Noor menyampaikan akan segera berkunjung ke rumah duka sebagai bentuk empati, sekaligus ingin mendapatkan keterangan langsung dari keluarga terkait riwayat hidup almarhum BR.
“Kalo memang memungkinkan kami akan segera klarifikasi dengan keluarga almarhum,” pungkasnya.
(Esc)
