BONTANG – Pendaftaran calon Walikota dan Wakil Walikota secara resmi telah dilaksanakan oleh KPU. Kali ini, rival lama yang telah tiga kali bertarung, kini bertemu kembali.
Terhitung sejak pilkada 2011 hingga saat ini, Neni selalu menjadi lawan politik Adi Darma. Tentu, masing-masing paslon memiliki relawan yang militan.
Seteru politik antara kedua kedua belah pihak bisa saja terjadi. Namun Petugas keamanan dari Polresta Bontang bekerjasama dengan Kodim 0908 akan berkerja maksimal untuk menjaga kondusifitas selama pilkada tahun ini.
Kapolres Bontang, AKBP Hanifa Martunas Siringoringo menuturkan, pihaknya sudah punya pengalaman di Pemilu sebelumnya. Namun, ia tidak bermaksud takabbur. Dirinya tetap berkomitmen akan memberikan pengamanan yang maksimal.
“Iya, kita akan tetap maksimalkan pengamanan untuk menghadapi Pilkada Bontang 2020,” ucapnya ditemui saat ditemui awak media, Kantor KPU Bontang, Jumat (4/9/2020).
Selain itu, kata dia, gesekan-gesekan antar pendukung, diperkirakan akan lebih banyak terjadi di media sosial.
Untuk mengantisipasi hal itu, Ia pun telah membentuk tim khusus patroli Cyber.
“Jelas, kami lakukan patroli Cyber untuk memantau, agar kita tahu bagaimana pembicaraaan dan pemberitaan di Media sosial,” lanjutnya.
Kemudian AKBP Martunas juga menjelaskan, untuk tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh paslon maupun pendukungnya, akan ada mekanisme yang menyelesaikan persoalan itu. Sementara, untuk pelanggaran administratif, kewenangan akan diberikan kepada pengawas penyelenggara.
“Kalau ada tindak pidana, kami yang mengamankan, melalui Sentra GAKUMDU (Penegakan Hukum Terpadu),” lanjutnya.
Informasi tambahan, Sentra GAKUMDU sendiri merupakan, pusat aktivitas penegakan hukum tindak pidana Pemilu yang terdiri dari unsur Badan Pengawas Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, dan/atau Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Kepolisian Negara Republik Indonesia.
(Esc)