Tak Ada Ritual Khusus, Sebelum ke TPS Basri Rase Cuman Sarapan Nasi Goreng

Basri Rase bersama istri, saat memberikan hak suaranya di TPS 25, RT 27 Jl. lumba-lumba, Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan, Bontang

BONTANG – TPS 25 tempat pencoblosan Wakil Walikota Bontang Basri Rase pagi-pagi sudah dibuka. Pukul 07.00 petugas sudah bersiap untuk menerima DPT yang ingin memberikan hak suaranya pada pilkada tahun ini.

Tepat pukul 7.30 Wita, pada Rabu (9/12), Basri Rase datang bersama dengan istrinya Hafidah. Pakai pakaian dengan warna selaras putih-putih lengkap dengan masker warna putih. Sama dengan gambar di kertas suara.

Tiba di TPS langsung mencuci tangan, cek suhu tubuh, dan langsung kenakan sarung tangan. Dan diberikan surat suara, mencoblos, dan memasukkan surat suara ke kotak suara, semua berbarengan dengan istrinya.

Usai memberikan hak suaranya, Basri Rase mengatakan kalau dirinya tidak ada lakukan ritual khusus sebelum berangkat ke TPS. Cuma makan nasi goreng, berdoa lalu berangkat.

“Ritual khusus, ooo tidak ada. Kami ini percaya bahwa manusia ini punya takdirnya masing-masing. Jangankan itu, money politic pun kami tidak ada,” beber Basri.

“Dari dulu saya tidak pernah lakukan itu (money politic), saya percaya Tuhan itu maha adil,” sambungnya.

Subuh dini hari tadi, dirinya mengaku menghabiskan waktu malamnya untuk beribadah. Di pondok pesantren Darul Quro. Karena posisinya sebagai pembina di pesantren itu.

“Sholat tahajjud, ngaji-ngaji, sampai sholat subuh. Sudah itu aja,” ucapnya.

Dirinya berpesan kepada seluruh pendukungnya untuk tetap konsisten dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Karena dengan kondusifnya kota Bontang, akan melahirkan pemimpin yang memang sesuai dengan keinginan rakyat.

Ketika terpilih nantinya, langkah pertama akan membentuk struktur kabinet. Dengan nama kabinet kerja. Karena ia ingin mengembalikan birokrasi yang baik. Menempatkan seseorang sesuai dengan disiplin ilmunya.

“Karena ada beberapa program saya yang harus diberikan kepada masyarakat. Dalam rangka mengurangi beban masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, kebijakan pertama yang akan di ambil adalah berbicara tentang penanggulangan banjir.

Kemudian mendorong ekonomi kreatif, satu kampung satu produk. Disamping tetap juga menarik investor untuk masuk ke Bontang.

Selain itu, mendorong juga usaha kerajinan. Dan nantinya, akan di masukkan semua dalam pasar centra UMKM. Di dalamnya, semua produk Bontang.

“Saya membuat kebijakan, dalam bentuk perwali. Minimal surat edaran. Setiap dinas, perusahaan, perbankan jika punya tamu wajib membawa tamu nya ke pasar sentra UMKM,” jelasnya. (Esc)

kpukukarads