SAMARINDA – Vaksinasi tahap pertama di provinsi Kaltim siap digelar besok, Kamis (14/01/2021).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr. Padilah Mante Runa di Ruang Serbaguna Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (13/01/2021).
“Pencanangan vaksinasi akan dilaksanakan besok,” katanya saat menggelar Konferensi pers dalam rangka pelaksanaan vaksin di Kaltim.
Vaksinasi termin satu di provinsi Kaltim akan dimulai pada dua daerah. Yakni kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kota Samarinda.
Dari 25.520 dosis vaksin yang diterima Kaltim. Sebanyak 12.960 dosis telah didistribusikan untuk kota Samarinda yang diperuntukkan bagi 6.355 nakes dan 10 orang tokoh.
Sementara Kabupaten Kutai Kartanegara mendapatkan vaksin 7.040 dosis yang diperuntukkan bagi 3.503 nakes dan 10 orang tokoh.
Sisa stock vaksin 5.520 dosis, disimpan di coldroom Dinkes Kaltim yang akan digunakan untuk 10 orang tokoh yang akan divaksinasi pada pencanangan 14 Januari 2021 dan sisanya menunggu arahan Dirjen P2P.
“Kabupaten dan kota yang belum mendapatkan distribusi vaksinasi pada termin 1 akan mendapatkan distribusi yang direncanakan pada Februari nanti,”kata Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr. Padilah Mante Runa di Ruang Serbaguna Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (13/01/2021).
Sesuai yang ditetapkan Kementrian kesehatan, ada 10 tokoh daerah yang akan di Vaksin tahap awal.
dr. Padilah mengatakan di tingkat provinsi dilakukan vaksinasi kepada Wakil DPRD Kaltim, Sekretaris Daerah, Pangdam, Polda, perwakilan Kejati dan Pengadilan Tinggi, Dinas Kesehatan, Direktur RSUD AW Syahranie, Plt Kapala Badan POM dan Ketua IDI Wilayah Kaltim.
Ketentuan sasaran yang mendapatkan vaksinasi kata dia sesuai dengan juknis pelaksanaan vaksin yang diterbitkan oleh kementerian kesehatan dan rekomendasi Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Diantaranya dewasa sehat yang telah berusia 18-59 tahun.
Selain itu bersedia melakukan Vaksin Covid-19, kemudian tidak pernah terkonfirmasi dan diagnosis Covid.
“Untuk peserta wanita tidak sedang hamil maupun menyusui dan ketentuan lain telah ditetapkan,”tuturnya.
Dalam keterangan dr. Padilah menghimbau masyarakat agar tetap memperhatikan protokol kesehatan. Karena salah satu keberhasilan penanganan Pandemi ini bergantung dari kontribusi masyarakat dan pemerintah.
“Tetap memakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan. Itu sebagai bentuk perilaku baru untuk menjaga kesehatan diri,”tuturnya.
(Fran)