Fenomena ‘Panic Buying’ Muncul Setelah Gubernur Nyatakan ‘Kaltim Bersemedi’ di Akhir Pekan

Situasi pasar pasca pernyataan Gubernur Kaltim Isran Noor soal 'Kaltim Bersemedi'

BONTANG – Kebijakan pemberlakuan lockdown Sabtu-Minggu oleh Gubernur Kaltim membuat masyarakat harus mempersiapkan stok pangan hingga masanya berakhir.

Fenomena ‘Panic Buying’ terlihat di toko-toko perbelanjaan, maupun di pasar. Masyarakat beramai-ramai memenuhi tempat belanja.

Seperti yang terlihat di pusat perbelanjaan Eramart yang berada di Jalan Brigjen Katamso, Bontang Utara.

Kepala Toko Eramart Abdul Rahman katakan hingga sore tadi masyarakat ramai berbelanja. Rata-rata belanjaannya hingga Rp. 300 Ribu.

“Jumlahnya hari ini naik, kita pantau mulai pagi tadi,” ucapnya, ditemui Jumat (5/2) sore tadi.

Pun begitu, pihaknya tegaskan tetap akan membatasi jumlah batas maksimal belanja pengunjung toko. “Tetap kami batasi jumlah belanjaannya,” ujarnya.

Dikatakanya tata-rata pelanggan membeli sembako terutama mi instan, ikan kemasan kaleng dan makan siap saji lainya.

“Rata-rata pembeli membeli sembako, makanan siap saji,” tambahnya.

Begitu pula dengan pedagang pasar di Pasar Tamrin, Ira ungkapkan habis sholat jumat siang tadi, dagangannya banyak dikunjungi pembeli.

“Alhamdulillah, sejak siang tadi banyak orang yang belanja,” ujar Ira.

Hingga berita ini tayang, pihak Pemkot Bontang sedang laksanakan rapat tertutup dalam mengambil keputusan yang di instruksikan oleh Gubernur Kaltim. (ESC)