Pemkot Samarinda Siapkan Sekolah Tangguh Covid-19 Bagi Wilayah Yang Tak Dapat Jangkauan Internet

Wakil Walikota Samarinda Rusmadi saat Tinjau Persiapan Sekolah Tangguh Covid di Berambai (Pemkot Samarinda)
Wakil Walikota Samarinda Rusmadi saat Tinjau Persiapan Sekolah Tangguh Covid di Berambai (Pemkot Samarinda)

SAMARINDA – Pembelajaran tatap muka segera dimulai pada beberapa sekolah di Kota Samarinda. Yaitu dua sekolah yang ada di Berambai, Samarinda Utara.

Dua sekolah itu disiapkan sebagai sekolah tangguh Covid-19. Sekolah itu dipilih karena masuk wilayah Blang spot atau minim sinyal telekomunikasi.

Guna mempersiapkan sekolah tangguh Covid-19, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi meninjau dua lokasi tersebut pada, Selasa (02/03).

“Kalau anak-anak tidak belajar tatap muka, tidak bisa kita bayangkan, apa jadinya. Karena untuk daring di sini tidak bisa, disebabkan tidak ada sinyal,” ungkapnya.

Mantan Sekdaprov Kaltim ini juga meminta agar guru-guru disekolah tersebut diberi kesempatan pertama untuk divaksin.

Proses vaksinasi itu direncanakan akan dilakukan Kamis 4 Maret. Sehingga sekolah siap untuk belajar tatap muka.

Rusmadi juga mengingatkan agar sekolah ini benar-benar menjalankan protokol kesehatan.

“Nanti siapa yang mengawasi anak-anak untuk cuci tangan sebelum masuk kelas dan pulang. Tolong diawasi, dan juga penyemprotan disinfektan bukan hanya saat mau jam belajar dan selesai belajar, tapi ditengah-tengah juga harus disemprot,” pesan Rusmadi lagi.

Rusmadi juga menanyakan persetujuan orang tua dan guru untuk melakukan belajar tatap muka.

Seperti disampaikan Kepala SMPN 22 M. Rizal bahwa orang tua sudah 100 persen setuju tatap muka dan telah membuat surat pernyataan untuk kegiatan belajar tatap muka.

Rizal memastikan kesiapan membentuk sekolah tangguh, sehingga bisa melaksanakan belajar tatap muka. Ia menyebutkan jumlah siswa sebanyak 66 siswa dengan terdiri 3 kelas.

“Kita akan melakukan 2 shift dan jam belajarnya 2 jam. Shift pertama masuk jam 07.30 dan setelah selesai jam 10.30 shift pertama, lanjut shift kedua dari jam 10.30,” beber mantan guru SMPN 7 Samarinda ini.

Dikatakan dengan dibagi dua shift, para siswa akan mengikuti jam belajar selama 5 hari, Senin sampai Jumat. Sedangkan di SDN 022 dengan siswa 151 orang akan menerapkan dua shift dan dalam seminggu akan belajar 3 hari.

Rusmadi sendiri sangat berharap sekolah tangguh ini bisa benar-benar dipersiapkan karena merupakan program prioritas 100 hari kerja mereka.

“Dalam program 100 hari kerja ada 14 sekolah yang akan kita persiapkan untuk sekolah tangguh Covid-19,” pungkas Rusmadi. (Fran)

kpukukarads