Lapas Bontang Luncurkan Aplikasi Laundry Online, Inovasi Pertama dari Seluruh Indonesia

Kakanwil Kemenkumham Kaltim Sofyan, ditemani Kalapas Bontang Ronny Widiatmoko dan Kadiv Pas Sri Yuwono, melalkukan prosesi pemotongan pita, tanda resminya usaha mandiri "Gitja Laundry"
Kakanwil Kemenkumham Kaltim Sofyan, ditemani Kalapas Bontang Ronny Widiatmoko dan Kadiv Pas Sri Yuwono, melalkukan prosesi pemotongan pita, tanda resminya usaha mandiri "Gitja Laundry"

BONTANG – Semakin pesatnya perkembangan Ilmu Tekhnologi (IT) di Indonesia, mendorong beberapa pihak untuk terus berinovasi demi tak tertinggalnya dengan zaman yang semakin laju perkembangannya.

Seperti yang dillakukan oleh Lapas Kelas IIA Bontang. Baru-baru ini pihaknya meluncurkan Aplikasi Pesan Laundry yang dapat diakses seluruh kalangan, dalam mengurangi beban pekerjaan rumah tangga. Khsusunya seluruh warga Bontang.

Setiap warga yang ingin pesan, tinggal membuka aplikasi yang sudah didesain khusus untuk lakukan pemesanan cuci pakaian, oleh pihak pengembang dari Lapas Bontang.

Sabtu, (13/3) lalu. Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kaltim Sofyan, bersama dengan Kepala Lapas dan seluruh pegawai Lapas Kelas IIA Bontang. Meluncurkan aplikasi laundry berbasis online, di Kantor Lapas, Bontang Lesatari, Bontang Selatan, Bontang.

Usai lakukan safari berkeliling Lapas untuk menengok kondisi terkini seluruh blok tahanan. Kakanwil Sofyan mengatakan kepada seluruh awak media bahwasanya peluncuran apliklasi ini merupakan inovasi yang pertama kali dilakukan dari seluruh lapas di Indonesia.

Tujuannya, agar warga binaan mendapatkan modal setelah menjalani masa tahanan. Serta mendapatkan pengalaman dan siap untuk berkerja ketika keluar dari masa pembinaan di Lapas Kelas IIA Bontang.

“Tentu ini sebuah inovasi yang baik. Warga binaan bisa diperdayakan, dan meningkatkan keterampilannya. Sehingga siap untuk terjun ke masyarakat dan tidak terjun ke lubang kesalahan yang sama,” kata Sofyan.

Bahkan digadang-gadang giat tersebut, bisa membantu negara untuk mengumulkan keuntungan dari sektor Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Sumbangannya bisa saja sangat besar. Hitunglah setiap hari bisa sampai Rp. 500 ribu, Jika dikalikan sebulan. Sampai Rp. 15 juta, itu disumbangkan untuk negara melalui Kemenkumham,” bebernya.

Sehingga inovasi ini layak untuk menjadi percontohan bagi seluruh lapas di Indonesia.

Bahkan, kedepan pihak Lapas Bontang juga akan kembali memperkuat pendapatan ekonomi melalui sektor pertanian dan perikanan.

“Disini juga sudah mulai mengaktifkan giat dari sektor pertanian dan perikanan, bisa menambah pendapatan untuk warga binaan dan khususnya negara,” ungkapnya.

Dalam sambutannya, Kepala Lapas Kelas IIA Bontang, Ronny Widiatmoko mengatakan bahwa pihaknya sengaja meluncurkan usaha ini demi memberikan pengalaman yang bermanfaat bagi warga binaan.

Khususnya, di sektor ekonomu. Nantinya warga binaan dapatkan pengalaman dan ilmu yang bisa meningkatkan perekonomiannya secara mandiri. Setelah menjalani masa tahanan.

“Ini akan sangat berguna bagi warga binaan,” ucap Ronny sapannya.

Dihari yang sama, pihak Lapas juga menjalankan tiga kegiatan sekaligus. Yakni kegiatan khusus dari Satops Patnal, laksanakan kegiatan tes urine bagi warga binaan, dan razia blok hunian seluruh warga binaan. (Esc/Adv)