SAMARINDA – Sebagai kota pusat pemerintahan Kalimantan Timur (Kaltim), infrastruktur jalan dikota Samarinda masih banyak menjadi keluhan. Tak sedikit membahayakan para pengguna jalan.
Sebagai upaya singkronisasi pembangunan. DPRD Kaltim memanggil instansi terkait seperti Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah II Kaltimtara, Dinas PUPR Kaltim, dan Dinas PUPR Kota Samarinda.
Mereka diminta oleh DPRD Kaltim agar semua pihak bertindak menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Kita mendapatkan laporan masyarakat program – program itu tumpang tindih,” wakil ketua DPRD Kaltim, kata Seno usai rapat dengar pendapat pada, Senin (05/04/2021), di Gedung E Lantai 1 Kantor DPRD Kaltim.
Seno Aji mengatakan pertemuan tersebut sebagai upaya untuk menyeleraskan program agar tidak tumpang tindih. Antara kewenangan baik pemerintah provinsi, Pemerintah kita dan kabupaten.
Tak luput menjadi perhatian adalah infrastruktur jalan menuju bandara APT Pranoto. Berstatus jalan nasional yang kerap menjadi keluhan masyarakat.
Khususnya jalan Kota Samarinda menuju Bandara APT Pranoto dan jalan poros Samarinda – Bontang. Terutama di daerah Tanah Datar.
“Kita selalu sampaikan BBPJN Kaltim untuk dilakukan perbaikan. Akan ada kurang lebih Rp 228 miliar yang akan dikucurkan untuk 3 tahun ke depan,” papar politisi Gerindra.
Dana tersebut bersumber dari APBN. 3 tahun ke depan akan fokus perbaikan secara total, baik itu pelapisan aspal kembali, pelebaran jalan, hingga sistem irigasinya.
Menurut keterangan Andre Sahat Tua Sirait selaku Kepala Satker BBPJN Wilayah II Kaltimtara, Pihak BBPJN sedang berusaha menaikkan Multiyears Contract (MYC) sehingga kemantapan jalan bisa di atas 90 persen.
“Saat ini proses tender tengah berlangsung. Disebabkan programnya MYC, maka persetujuan ada di pusat. Kamis lalu, usulannya sudah masuk di pusat dan membutuhkan waktu sekitar 2-3 minggu hingga akhirnya bisa tanda tangan kontrak,” papar Andre.
Di STA 0+450 sampai STA 0+875 Ruas Sp.3 Lempake – Sp.3 Sambera akan dilakukan pelebaran badan jalan, peninggian badan jalan dengan rigid (daerah banjir), dan pelebaran parit kanan dan kiri menjadi 2×2 meter.
Sedangkan STA 1+600 sampai STA 1+900 Ruas Sp.3 Lempake – Sp.3 Sambera akan dilakukan pelebaran bahu jalan dan rehabilitasi badan jalan eksisting.
“Sepanjang 51 km jalur dari Lempake – Sambera – Santan diprioritaskan penanganan permanen untuk bagian jalan yang rusak parah dengan total 25 km,” papar Andre.
Selain itu, BBPJN akan melakukan perawatan rutin. Seperti rekonstruksi. Seno Aji berharap masyarakat bisa menikmati jalan sepenuhnya pada tahun 2023.
“Mudahan 2023 kita sudah mendapatkan akses jalan yang baik dari jalan DI Pandjaitan ke Bandara APT Pranoto,” harapnya. (Fran)