Mahasiswa Katolik Unmul Jaga NKRI

Samarinda – (12/06/2017). Diskusi public yang dilakukan oleh keluarga mahasiswa katolik universitas mulawarman dan pemuda lintas agama. Diskusi yang bertema merawat kebhinekaan dan merawat NKRI dilakukan di rumah jabatan walikota samarinda. Dengan pembicara Brigjen TNI Rukman Akhmad, Carolus Tuah, Asumi Alie, Sayid Alwi, A.S.Erika Siluq. Pembicara dalam diskusi menyampaikan bagaimana pentingnya toleransi antar agama,ras,dan suku untuk menjaga NKRI.

Sayid Alwi mengatakan”Pemerintahan di negara kita harus mampu menyelesaikan konflik rasisme yang terjadi akibat dari oknum yang tidak bertanggung jawab agar konflik-konflik ini tersebar dan malah merusak negara ini, kita semua harus lebih toleransi satu sama lain”.Setelah itu lalu disambung lagi oleh H.Asumi Alie yang mengatakan “Bicara kebhinekaan,maka kita bicara perbedaan dan perbedaan apapun itu mesti saling menghargai bukan malah agama itu dijadikan untuk menjatuhkan demi kepentingan individu”.

Selain dari pembicara yang menekankan bagaimana menyelamatkan kebhinekaan dan merawat NKRI di negara kita ini. Alasan diskusi ini pun dilakukan karena kekhawatiran fenomena konflik rasisme yang semakin kuat terjadi khususnya di Jabotabek. “Diskusi public ini kami lakukan selain untuk menjalankan program juga menyatukan elemen organisasi dengan berbagai latar belakang untuk menyatukan pemikiran kita untuk menjaga NKRI dan juga khususnya di Benua Etam kita ini.”Ujar Febrianus selaku ketua panitia saat diwawancarai.

Diskusi ini dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi agar isu-isu rasis,konflik-konflik antar agama tidak terjadi di Benua Etam ini dan bisa meningkatkan masyarakat yang toleransi bukan malah meningkatkan masyarakat intoleransi. 

Brigjen TNI Rukman Akhmad mengatakan”NKRI harga mati, pancasila sebagai dasar negara adalah untuk menjaga negara kita bukan malah merusaknya dan memecah belah, bela negara itu tugas kita bersama ketika ada yang mencoba untuk menghancurkan nya dengan isu-isu rasisme”. (lia)​

kpukukarads