INTERNASIONAL – Sebagai bentuk solidaritas para buruh italia terhadap palestina, para buruh di sebuah pelabuhan di Italia menolak melakukan bongkar muat pengiriman senjata ke Israel.
“Buruh pelabuhan Livorno tidak akan mau terlibat dalam pembantaian penduduk Palestina,” demikian isi pernyataan serikat buruh L’Unione Sindacale di Base, seperti dilansir Middle East Monitor, Rabu (19/5).
Berdasarkan laporan kantor berita Wafa, para buruh mendapat informasi tentang pengiriman senjata dengan tujuan pelabuhan di kawasan Mediterania menggunakan kapal dari lembaga pemantau The Weapon Watch yang berada di Genoa. LSM itu memang mengkhususkan diri memantau pengiriman persenjataan dari Eropa.
Kapal itu mengangkut senjata dan bahan peledak yang kemungkinan besar akan digunakan untuk membantai penduduk Palestina.
Mereka juga menggelar aksi unjuk rasa solidaritas untuk warga Palestina, dan mendesak Israel mengakhiri serangan ke Jalur Gaza, serta pengambilalihan paksa rumah penduduk Palestina di Yerusalem.
Peperangan antara Israel dan Hamas meletus pada 10 Mei, beberapa hari sebelum Idulfitri. Alasan Hamas menggelar serangan roket adalah membalas sikap aparat keamanan Israel yang menghalangi dan menyerang warga Palestina yang tengah beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Selain itu, mereka juga membalas sikap pemukim ilegal Israel yang hendak mengusir para penduduk Palestina yang menetap di kawasan Sheikh Jarrah, sebelah timur Yerusalem.
Selain itu, mereka juga membalas sikap pemukim ilegal Israel yang hendak mengusir para penduduk Palestina yang menetap di kawasan Sheikh Jarrah, sebelah timur Yerusalem.
Sedangkan Israel menyatakan membalas serangan Hamas dan berupaya melindungi penduduknya dari aksi teroris. (*)