Andi Harun Apresiasi Layanan Kepolisian Berbasis Teknologi Yang Akan Terintegrasi Dengan Krisis Center

Walikota Samarinda, Andi Harun Saat Meninjau Lokasi Launching Di Big Mall Bersama Jajaran Kapolda dan Kasrem 091/ASN. ©Dodi/beri.id
Walikota Samarinda, Andi Harun Saat Meninjau Lokasi Launching Di Big Mall Bersama Jajaran Kapolda dan Kasrem 091/ASN. ©Dodi/beri.id

SAMARINDA– Walikota Samarinda, Andi Harun Mengapresiasi layanan Kepolisian berbasis teknologi. Sebab perkembangan pesatnya arus teknologi harus diimbangi dengan proses pelayanan yang cepat dan akurat.

“Serasa kita nonton film action di layar itu, kalau ini bisa berkembang sangat modern dan ini pun tuntutan bagi semua kota dengan mengaplikasi teknologi informasi. Kita tidak bisa menghindar lagi,”ucapnya saat diwawancara awak media, Selasa (21/12/21).

Seperti diketahui, Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) launching tiga aplikasi layanan masyarakat berbasis teknologi yang akan digunakan oleh masyarakat Kota Samarinda.

Tiga aplikasi itu nantinya bisa menjadi aduan dari berbagai keluhan dan masalah sosial melalui krisis center Polresta Samarinda.

Tiga aplikasi tersebut yakni, Telabang Mandau, Pesut Mahakam, Quick Response 110 Polresta Samarinda.

Andi Harun mengatakan bahwa terobosan Kapolda Kaltim Bersama jajaran Polresta Samarinda akan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat kota samarinda merupakan merupakan suatu integrasi kegiatan pembangunan.

“Tanggapan pertama saya sungguh-sungguh berterimah kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Kapolda dan seluruh jajaran kepolisian termasuk di Polresta Samarinda. Ini jelas merupakan suatu integrasi kegiatan pembangunan kita,”katanya.

AH Menambahkan bahwa akan membantu dalam penyempurnaan aplikasi layanan masyarakat dari kepolisian tersebut. Meski baru, namun evaluasi akan tetap dilaksanakan secara bersama supaya kedepan bisa memaksimalkan penggunaannya di masyarakat.

“Yang kedua ini sangat bermanfaat bagi banyak orang, maka posisi pemerintah tentu akan selalu memberi support terhadap pengembangan dan peningkatan aplikasi ini,”ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa gagasan bapak Kapolda Kaltim ini merupakan satu gagasan yang akan terintegrasi menjadi layanan bersama dengan krisis center. Dimana didalamnya berbagai stake holder hadir untuk menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat di kota samarinda.

“Baik terhadap support peralatannya maupun sama-sama melakukan sinergi dalam rangka menuju apa yang disampaikan oleh Bapak Kapolda tadi, kita menuju satu sistem krisis Center. Didalamnya ada TNI-Polri, ada pemerintah kota dan ada unsur elemen masyarakat yang terkait langsung dengan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat,”pungkasnya. (Dod)