Tanah Lelemangura, Tanah Awal Kemunculan Pulau Buton Yang Dikirim ke IKN Nusantara

Ritual pengambilan tanah dikawasan benteng Keraton Buton ©️Wawan Erwiyansah, ketua yayasan Budaya Benteng Keraton Buton

SAMARINDA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan berkemah di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada tanggal 13 hingga 14 Maret 2022.

Pada acara kemah tersebut akan mengundang Gubernur se Indonesia. Gubernur yang hadir diharuskan membawa tanah dan air dari daerah masing-masing. Tanah dan Air mesti memiliki cerita yang sakral. Nantinya akan diisi dalam kendi yang diberi nama ‘Kendi Nusantara’. Kendi itu akan disimpan dititik nol IKN.

Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengambil tanah di Komplek Keraton Kesultanan Buton. Pengambilan tanah sebanyak dua liter dilakukan dengan ritual khusus oleh perangkat Mesjid Agung Keraton Buton (Sara Masigi Wolio) bersama Plt. Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, serta sejumlah kepala OPD.

Tanah yang diambil tersebut kemudaian dimasukan pada tempat khusus, terbuat dari rotan yang di dalamnya telah dibalutkan kain putih.

Setelahnya memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa agar tanah yang dianggap berkah dan sakral oleh masyarakat Buton ini juga membawa berkah untuk pembangunan IKN Nusantara ke depan.

Selain tanah, dari jazirah Sultra juga akan mengantar air sebanyak dua liter ke IKN. Tetapi air tersebut akan diambil dari sungai di Konawe.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pariwisata Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Idrus Taufiq Saidi.

“Infonya demikian. Mungkin minggu atau senin Pak Gubernur Sultra akan mengantarnya Ke Kaltim,”katanya dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Jum’at (11/03/2022).

Dia menjelaskan, untuk pengambilan tanah di kota Bau-bau berada di Keraton Buton. Tepatnya Tanah Lele Mangura, dekat kawasan Makam Sultan Buton Pertama, Sultan Murhum Kaimuddin.

Dalam riwayatnya kata dia, tanah tersebut sebagai awal kemunculan dan terbentuknya pulau Buton. Hal ini sebagaimana dalam salah satu syair lagu Buton pula dengan judul ‘Tanah Wolio’.

” Tanah Wolio Liwuto Bau, bura satongkah awalina ”

“Tana Wolio (Buton) atau Baubau negeri yang baru, buih yang menghempas karang atau tanah awalnya,”kata dia mengartikan penggalan syair tersebut.

“Naah… Pengambilan tanah tersebut (Lele Mangura) itulah yang disebut dalam tuturan tempat pertama kemunculan Pulau Buton/Kota Baubau,”sambungnya lagi.

Di Lelemangura ini juga terdapat bhatu yi gandangi yang berfungsi sebagai tempat menyimpanan air yang digunakan sebagai air mandi bagi calon Sultan Buton bersama permaisuri ketika hendak berlangsung pelantikan Sultan.

Selain itu kawasan Lelemangura juga menjadi tempat pemakaman Sultan Buton I Sutan Murhum Qaimuddin, para Sultan lainnya dan para aulia Buton.

Sejumlah jejak seperti tersebut di atas menjadikan tanah dalam kawasan Lelemangura menjadi tanah yang berkah “sumber kehidupan” dalam sistem pengetahuan masyarakat Buton. (Fran)

kpukukarads