Melihat Rencana Besar Proyek Lanjutan Pemkot Samarinda Dalam Mengurai Banjir

SAMARINDA – Banjir kembali menggenangi sejumlah wilayah di Samarinda baru-baru ini. Selain karena curah hujan yang tinggi juga diakibatkan air pasang. Namun kondisi kali ini berbeda dari biasanya. Sebagian titik rawan banjir mulai berkurang, bahkan area banjir berangsur surut lebih cepat.

Hal tersebut ditengarai karena proyek pengendalian banjir yang dilakukan Pemkot Samarinda. Walikota Samarinda Andi Harun mengaku langsung turun kelapangan, memantau titik rawan banjir. Salah satunya di daerah Bengkuring.

“Dilokasi saya panggil lurahnya, saya tanyai, kabarnya Bengkuring aman. Kalau genangan yang terjadi beberapa titik ini karena air pasang, Simpang empat Lembuswana relatif aman. Alaya tidak ada sama sekali,”kata Andi Harun saat dikonfirmasi.

Dia mengakui memang masih ada titik spot banjir, seperti di Gang Nibung, kemudian Temindung. Namun dia pastikan proyek penanggulangan banjir akan terus berlanjut.

Diketahui dalam menanggulangi banjir, Wali Kota Samarinda Andi harun bersama wakilnya, Rusmadi, menaruh perhatian serius. Sebab masalah banjir adalah masalah klasik yang dihadapi kota Samarinda. Olehnya itu penaggulangan banjir dijadikan sebagai program unggulan sejak dilantik pada Februari 2021 lalu.

Pada tahun 2022 ini, Andi Harun mengaku telah menyusun program lanjutan dalam menanggulangi banjir.

  • Perpanjang Gorong-gorong depan Rumah Jabatan

Titik banjir dikawasan ini diklaim lebih cepat surut, hanya 20-30 menit, ini karena pelebaran drainase yang telah lakukan di Jalan S Parman depan rumah jabatan wali kota pada 2021 lalu. Dampaknya hingga air yang mengenangi simpang empat Mal Lembuswana.

Andi Harun menyebutkan, tahun ini proyek pelebaran drainase tersebut akan dilanjutkan sampai ke kolam.

“Saya sudah alokasikan Rp15 miliar akan dilanjutkan sampai di kolam. Sebentar lagi lelang. Jadi jalur lambat sebentar lagi akan kita bongkar kesisi volder, nanti nyambung kedepannya sampai di kolam. Jadi akan masuk semua,”ungkapnya.

“Termasuk juga pemasangan pompa di gang 8, jalan Dr Soetomo. Untuk menghindari kembalinya air. Pompa kita sudah berfungsi bagus,”sambungnya lagi.

Dalam pengamatannya sementara saat mengunjungi daerah Temindung, Pemuda. Andi Harun menilai ada Draine yang tidak mengalir. Kemudian posisi level darat daerah pemuda dengan sungai hampir sama.

“Sehingga nanti setelah pelebaran sungai, maka akan dibantu dengan sektor pompanisasi, jadi ketika terjadi hujan tinggi, segera langsung kita lempar kesungai. Sambil kita akan benahi total drainase yang ada di jalan Cendrawasih, berikut sekundernya yang ada di Pemuda dan sekitarnya. Probelem kita sekarang hanya terbatas uang,”terangnya.

  • Rencana Bangun Pintu Air

Dalam membangun kata Andi Harun tidak bisa dilakukan hanya setahun atau dua tahun. Meskipun lama, tapi harus dimulai. Ada rencana jangka panjang yang telah disiapkan Pemkot Samarinda, yakni soal luapan air Mahakam dan karang Mumus dengan membuat pintu air dari jembatan satu hingga jembatan empat.

Andi Harun menjelaskan, skemanya pintu air ini nantinya akan seperti pintu air yang ada di Pluit dengan mesin otomatis.

AH begitu Andi Harun disapa menggambarkan, Ketika Level air Mahakam meninggi, maka pintu air akan tertutup secara otomatis. Sehingga air dari Mahakam ketika meluap, tidak akan masuk ke Karang Mumus.

Demikian ketika level air Mahakam turun, maka pintu akan terbuka dan air dari karang Mumus akan turun.

“Ada kurang lebih lima jalur koneksi yang kami titipkan amanah untuk berjuang bersama dengan Kementrian agar pintu air ini dapat direalisasikan karena memang butuh anggran besar 550 miliar,”imbuhnya.

Orang nomor satu di kota Tepian ini berharap, setelah Kaltim ditetapkan sebagai IKN Nusantara, bisa mempermudah lobi anggaran pemerintah daerah ke Pusat. Terlebih Samarinda sebagai Ibukota Provinsi Kaltim. Namun bila gag, pihaknya telah siapkan rencana B.

“Jika tidak berhasil di pusat, maka kita akan lobi provinsi karena APBD nya cukup kuat, mudah-mudahan tahun 2023, kalau belum diakomodir pusat maka kita minta mudah-mudahan dapat dari provinsi,”terangnya.

Andi Harun mengaku tidak mempersoalkan siapa yang bangun proyek ini, baik provinsi maupun BWS (Balai Wilayah Sungai) yang penting Ibukota aprovinsi harus jalan pembangunannya.

“Kita sdah ada DED (Detail Engineering Design). Kalau itu pembangunan terjadi, maka, saya tidak katakan 100% . Tapi jauh sangat signifikan, di akhir tahun depan akan sulit untuk lihat kota Samarinda ada genangan,”

“Nanti APBD kota kita akan masuk perbaikan pada drainase dalam kota, ada hantu banyu kita akan dorong push besar-besaran untuk dilakukan revitalisasi pengangkatan sedimentasi didalam kota,”pungkasnya.

Atas hal tersebut Andi Harun memohon pada masyarakat bersabar. Sebab dia pastikan proyek pengendalian banjir ini akan terus berlanjut hingga akhir periode.

“Memang belum maksimal ditengah keterbatasan dana. Tetapi yang paling penting kita bisa buktikan bahwa banjir ini bisa kita atasi,”tutup Andi Harun. (Fran)

kpukukarads