Daerah  

Kerisis Air Bersih Menahun Di 4 Kampung Atas Air, Perusahaan Harus Berkontribusi

BONTANG – Air bersih masih menjadi barang langka buat sudara-saudara kita yang hidup di empat kampung yang berada di atas laut Kota Taman. Terlebih mahalnya biaya air bersih di empat kampung di Kecamatan Bontang Utara dan Bontang Selatan ini membuat air hujan menjadi harapan utama bagi mereka guna memenuhi kebutuhan air bersihnya. 
Empat kampung itu yakni, kampung Melahing, kampung Gusung, kampung tihi-tihi dan kampung Selangan, berpenduduk rata-rata sekitar 140-150 KK. Air bersih masih kerap menjadi hal yang kerap mereka keluhkan.

Selama ini selain air hujan, mereka mendapatkan pasokan air bersih dari kawasan pesisir Kota Bontang. Mereka harus rela membeli air bersih kepada masyarakat yang tinggal di pesisir dengan harga yang terbilang cukup tinggi. 

Dari keterangan Suramin Direktur PDAM Tirta Taman Bontang, mereka membeli per jerigennya sebesar Rp 1.000 sampai Rp 2.000 Itu artinya, untuk satu kubiknya atau setara 5 drum berkisar Rp 20 ribu sampai Rp 40 ribu. 

Berlarut-larutnya kesulitan warga akan akses terhadap air bersih serta ditambah opsi membeli juga begitu mahal, maka sudah sepantasnyalah hal ini mesti dicarikan jalan keluarnya. 

Bermacam opsi gagasan guna mengatasi hal ini kerap menguap hilang tak berbekas seiring waktu, namun kemarin, Senin (10/7) angin segar sebagai titik terang harapan guna penyelesaian persoalan ini kembali berhembus, namun kali ini datangnya dari dua Perusahaan di Kawasan Bontang Utara. 

PT.Pupuk Kaltim dan PT.KDM yang tergabung dalam Badan Koordinasi (Bako) Humas 10 Perusahaan di Kawasan Bontang Utara tersebut menyatakan kedepan akan membantu membangun jaringan air bersih di kampung atas air tersebut, khususnya yang berada di kawasan utara yakni kampung Melahing dan Gusung.  

Guna mensukeskan, pembagian penugasanpun telah dilakukan, yakni PT KDM bertanggung jawab di Gusung, sedangkan Pupuk Kaltim bertanggung jawab di Kampung Melahing.

Bela Indi Sulistiyo Sekertaris PT.KDM menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan kajian untuk membangun jaringan pipa air pesisir dari Kelurahan Guntung menuju kampung Gusung. Yang nantinya kajian tersebut juga akan di gunakan PT.Pupuk Kaltim. 

“Opsi pipaisasi dinilai lebih ramah lingkungan karena pipa bakal ditanam di dasar laut. Naumun kedepan pastinya mesti dikordinasikan dengan perhubungan sebab terkait lalulintas laut,” ungkapnya di hadapan Komisi Gabungan DPRD (10/7) dalam rangka mencari solusi krisis air bersih yang dialami warga tersebut. 

Terkait pembangunan pipaisasi ke dua Kampung tersebut, pihaknya mengaku telah mengkomunikasikan (antara PKT dan KDM) agar kedepan pembangunan ini juga hal ini tetap sejalan dengan perkembangan Pabrik. Dan ditargetkan dalam waktu dekat hasil kajian bakal dilaporkan ke Forum CSR Kota Bontang.

“Sudah ada kajian untuk membangun pemipaan ke sana, termasuk kedepan harus ada pembinaan ke warga terkait penjagaan dan pemeliharaan aset bersama tersebut. Prinsipnya kami membangun sarananya. Suplai air tetap dari PDAM,” ungkap Bela.

Sementara itu, Abdul Malik Anggota Komisi I mengungkapkan keperihatinannya terhadap kondisi warga di wilayah tersebut. “Mereka mengandalkan air hujan saja, bahkan buat wudhu aja sulit. Maka bantuan untuk pemenuhan air bersih mereka memang penting untuk disegerakan,” bebernya. 

Senada dengan itu, Ketua Komisi I DPRD Bontang, Agus Haris mengatakan apresiasinya terhadap rencana 10 perusahaan di kawasan Bontang Utara tersebut sebagai angin segar guna mengatasi persoalan krisis air yang selama ini dirasakan.

Lebih lanjut, Agus Haris mengungkapkan, “Sementara untuk kawasan Utara bisa dibilang aman. Selanjutnya untuk kawasan Selatan, kita upayakan supaya perusahaan di Bontang Selatan juga berkontribusi,” kata Agus Haris.

Kondisi krisis air bersis yang sama juga terjadi di kampung atas air Tihi-Tihi dan Selangan yang berada di Kecamatan Bontang Selatan tersebut. 

Sebab itu ia menegaskan akan meminta perusahaan di wilayah Bontang Selatan untuk mengikuti jejak dua perusahaan di kawasa Bontang Utara tersebut. 

Rencananya DPRD, bulan Agustus mendatang secara khusus akan memanggil sejumlah perusahaan yang ada dikawasan Bontang Selatan, guna mencari solusi krisis air yang dialami warga Tihitihi dan Selangan. (and)‎