BONTANG – Mulai terjawab pertanyaan para pedagang tentang kelanjutan pembangunan Pasar Rawa Indah yang sudah terhenti pengerjaanya sejak tahun 2014 lalu.
Bangunan yang sudah lama di nanti masyarakat tersebut, diharapkan dapat menggairahkan roda ekonomi daerah. Selain pastinya manfaat bagi UMKM dan Pedagang. Pasar itu juga diharapkan. Kedepan dapat memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) jangka panjang dari retribusi dan semacamnya.
Kabar kepastian akan dilanjutkannya pembangunan pasar induk empat lantai ini, diperoleh dari pernyataan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bontang Tavip Nugroho.
Menurutnya, pembangunan pasar induk rawa indah diharapkan akan terlaksana tahun ini juga. Dengan menggunakan skema dana Multi Years Contract (MYC) selama 2 tahun.
“Dalam waktu dekat Unit Lelang Pengadaan (ULP) akan melaunching proyek ini. Nilai proyeknya Rp 103 miliar, semoga dapat investor yang mau sebab dana yang teredia saat ini hanya Rp 2 miliar. Selebihnya dengan skema multi years contract selama 2 tahun,” ungkapnya saat diwawancarai wartawan, kamis 20 juli 2017.
Lebih lanjut Tavip mengatakan kedepan dapat investor yang bersedia dengan dana Rp 2 miliar mau menyelesaikan pengerjaan fisik setidaknya 50 persen.
“Nantinya pengerjaan fisiknya tetap diharapkan dapat diselesaikan dalam 18 bulan, namun skema dananya yang multi years contrak selama 2 tahun,” terangnya.
Meski begitu, ia sangat berharap nantinya lelang yang dilakukan tidak gagal. Terlebih sejak mangkrak fasilitas penunjang di bangunan raib, panel listrik, kabel serta alat pemadam. Hal ini tentu merugikan pemerintah. Sebab, anggaran untuk pembangunan tahap pertama dulu telah menghabiskan Rp 180 milliar.
“Total kerugian yang ditimbulkan akibat hilangnya fasilitas penunjang tersebut Rp 90 juta. Sudah laporan kepolisian, ini pidana murni tinggal Polisi yang melakukan penyidikan,” terangnya. (And)