Samarinda – (23/7/17) Smart City yang di gadang-gadang akan di terapkan kota Samarinda, menjadi perbincangan hangat publik. Utama nya perbaikan fasilitas umum, pelayanan birokrasi yang terbarukan, serta tata kelola pembangunan infrastruktur yang apik.
Namun hal itu seolah jauh dari kenyataan yang di hadapi masyarakat. Di jalan Kadrie oening depan rumah sakit SMC misal nya. Jalan rusak dan terbelah sudah memakan korban hingga tewas.
Sedikit pula respon pemerintah kota serta dinas Pekerjaan Umum kota Samarinda akan keadaan jalan rusak memakan korban ini.
Area jalan-jalan strategis di kota Samarinda seolah tak terpantau kondisinya, jalan Pulau Sebatik salah satu nya. Jalur yang biasa di gunakan untuk bisnis ini seolah tak menunjang memuluskan bisnis di area tersebut.
Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Ilir tempat lokasi jalan Pulau Sebatik itu, telah menjadi lokasi bisnis cukup lama. Banyak pertokoan berjejer yang berdiri sudah belasan tahun.
Masuk bulan ke 4 sudah kerusakan jalan lubang ini. Belum juga mendapat tindakan serius dari pemerintah terkait.
saat di tanyai, zainal,pemilik toko sinar jaya yang tepat di seberang Bank BNI ini mengatakan, “ini sudah 3 bulan begini saja, lubangnya juga semakin dalam pada saat banjir datang. belum ada pemerintah mendatangi jalan ini”. Ujarnya
Hal ini seharusnya dapat penangan secara cepat. Ini juga karena jalan yang rusak dan berlubang ini adalah salah satu akses perputaran pasar bisnis yang berada di kota samarinda.
“Disini kalau banjir orang-orang juga sering mengalami kecelakaan ringan, kecelekaannya itu rata-rata saat melintas dengan kondisi banjir, otomatis lubang di jalan ini tidak kelihatan, itu yang sering menjadikan kecelakaan itu terjadi disini.” Tambah Zainal
“Pemerintah harus tau, jalan disini bisa rusak karena yang lewat bukan kendaraan kecil, kendaraan peti kemas pelabuhan pun lewat sini”. Tutupnya. (Arm)