Samarinda – Umat Kristen dan Katolik Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Perayaan Natal Gabungan tahun 2022 di Convention Hall Samarinda, Jalan Wahid Hasyim, Sempaja Selatan, Jumat (13/1/2023) Malam.
Adapun Tema dalam Natal gabungan tersebut, yakni “Pulanglah Mereka Ke Negerinya Melalui Jalan Lain” (Matius 12:2).
Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi mengatakan bahwa dengan melaksanakan Natal gabungan tahun 2022 Umat Kristen dan Katolik ini, sebagai salah satu bersinergi dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, terkhususnya di Provinsi Kaltim.
“Pertama saya ucapkan Selamat Hari Natal tahun 2022 dan tahun baru 2023 untuk umat Kristen dan Katolik, semoga dengan kegiatan ini sebagai modal kita untuk membangun Provinsi Kaltim dan Indonesia,” ucapnya.
Selain itu, ia juga mengapresiasi kepada anak- anak sekolah Minggu, dari gabungan setiap Gereja yang ada di kota Samarinda, karena sudah menampilkan suara yang begitu bagus serta dengan semangat yang luar biasa dalam acara tersebut.
“Ini bagian dari semangat Pembelajaran yang bagus, sehingga untuk itu agar terus didorong, dan juga sebagai modal untuk membangun Kaltim ke depannya,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Politisi Partai Gelora ini berharap dengan terlaksananya acara ini, sebagai salah satu dalam menjaga semangat persatuan dan kesatuan antar umat beragama yang ada di Kaltim.
“Kita yang berada di Provinsi Kaltim, dari dulu sampai sekarang hubungan antar umat beragama sangat harmonis sekali, dan itu harus kita pertahankan sebagai modal untuk membangun Kaltim yang lebih baik,” bebernya.
Sementara, ketua panitia Pastor Petrus Prilion mengatakan bahwa perayaan Natal gabungan antar umat Kristen dan Katolik yang ada di Kaltim baru pertama kali dilaksanakan.
“Ya, saya bangga dengan acara perayaan Natal gabungan ini, karena acaranya bisa sukses dan lancar, ini tidak terlepas dari kerjasama oleh semua pihak, walaupun dengan latar belakang Gereja yang berbeda,” ucap Pastor Petrus Prilion.
Ia menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan perayaan Natal gabungan ini merupakan salah satu untuk bagaimana menyatukan hati antar umat Nasrani yang ada di Kaltim.
“Sebagai warga Indonesia walaupun berbeda, akan tetapi tetap bisa menyatukan hati dalam perayaan Natal gabungan ini, dengan melibatkan 70 Gereja yang ada di Kota Samarinda khususnya,” katanya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa seluruh umat yang ikut hadir pada acara perayaan Natal gabungan ini, dengan menggunakan pakaian adat daerah masing-masing.
“Ini bukti bahwa kita Masyarakat Kaltim tetap menghargai perbedaan,” jelasnya
Dengan demikian, Prilion berharap kedepannya untuk tetap melakukan kerjasama, yang walaupun dengan Gereja yang berbeda.
“Jadi, dengan terlaksananya acara perayaan Natal gabungan ini, sebagai contoh bagaimana kita bersinergi. Bahkan kalau bisa di Provinsi Kaltim, membuat suatu kegiatan yang melibatkan semua keyakinan yang berbeda,” pungkasnya.(BONNY)