Samarinda – Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) rupanya di anggap suatu persoalan yang belum pernah selesai dinegeri ini. Seperti terlihat kamis (3/8/17), komite aksi kamisan samarinda menggelar aksinya didepan gubernur kaltim.
Aksi ini merupakan upaya mendorong seluruh masyarakat indonesia mengingat kembali bentuk-bentuk pelanggaran HAM yang terjadi. Tidak hanya saat ini, kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu pun menjadi korekan sejarah yang harus di pertanyakan.
Saat diwawancarai kohar humas aksi mengatakan, “Aksi ini di gelar secara nasional, dan di daerah ini adalah langkah awal solidaritas terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM.” Ujarnya
“Bisa kita lihat bahwa kasus-kasus pelanggaran HAM di negara ini tidak di tangani secara serius oleh pemimpi negar kita, kasus semanggi yang tidak terungkap, kasus pembunuhan aktivis 98, dan pembunuhan munir. Itu semua ditutup oleh negara kita. bahkan ei kaltim pun sedang terjadi pelanggaran HAM, 29 anak mati dilubang tambang yang kita ketahui itu sebagai pelanggaran HAM.” Pungkasnya.
Aksi yang menggunakan atribut serba hitam ini, bertujuan mengenalkan kembali kepada masyarakat samarinda dan mengajak masyarakat samarinda terlibat.
“Aksi ini akan kami gelar setiap hari kamis, dan nasional juga melakukan aksi ini setiap hari kamis.” Tambahnya.
“Atribut hitam ini kami kenakan sebagai bentuk simbol matinya keadilan dinegeri ini.” tutupnya. (Arm)