Samarinda, Beri.id – Beberapa waktu lalu, tepatnya pada Rabu, 11 Oktober 2023, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Laila Fatihah tinjau langsung Pasar Pagi yang rencananya akan di rekonstruksi.
Dia menilai, yang paling penting daripada rencana rekonstruksi adalah relokasi para pedagang. Lokasi yang dipilih jangan sampai berdampak pada kerugian bagi para pedagang.
Anggota Fraksi PKB ini meminta Dinas Perdagangan Kota Samarinda untuk benar-benar mempertimbangkan lokasi yang layak dan tepat. Sebenarnya, para pedagang setuju atas rencana rekonstruksi ini, asal dibicarakan dan disosialisasikan dengan baik
“Kami DPRD setuju asalkan sudah dibicarakan, sementara dari Komisi III dalam leading sektor pembangunan ini juga belum mengetahui,” jelasnya.
Menurutnya, Pemerintah Kota Samarinda harus belajar dari pembangunan pasar sebelumnya, seperti Pasar Baqa yang hingga hari ini masih terbengkalai. Padahal, rencananya akan rampung sekitar satu atau dua tahun setelah pengerjaan. Hal tersebut yang mengakibatkan keraguan juga tanda tanya baik pedagang maupun legislatif.
“Pasar Baqa itu rencananya satu tahun tapi saat ini terbengkalai, matangkan dulu perencanaannya,”jelasnya.
Hasil dari peninjauan tersebut, Laila jelaskan Pedagang tidak menolak namun hanya meminta jeda waktu dari waktu relokasi yang ditetapkan. Pedagang meminta relokasi dilaksanakan setelah Lebaran Idul Fitri 1445H/2024M, mendatang.
Namun, sekali lagi Ia tekankan Pemkot Samarinda harus benar-benar mematangkan rencana, mengkaji lebih dalam lagi dan memperhatikan langkah yang tepat. Hal ini upaya memberikan kedamaian bersama.
“Kalau demi kebaikan kami dukung saja asalkan direncanakan dengan matang itu saja,” pungkasnya.
(NWL/ADV/DPRD Samarinda)
