Puji Setyowati: TBC Harus Dikurangi Karena Memiliki Dampak Sosial dan Ekonomi

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Puji Setyowati

Samarinda, Beri.id – Puji Setyowati Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, menyoroti terkait gejala TBC yang kerap kali menimpa warga.

Puji menuturkan beberapa gejala TBC yang perlu diwaspadai diantaranya seperti batuk yang berkepanjangan, kesulitan tidur, susah makan, dan penurunan berat badan, harus diidentifikasi dalam 7 hari pertama.

“Masyarakat perlu melaporkan gejala tersebut ke puskesmas terdekat dan berkolaborasi dengan petugas mikroskopik untuk diagnosis TBC,” ucapnya.

Selama ini, Puji aktif berperan dalam upaya penanganan meningkatnya kasus Tuberkulosis (TBC) di Benua Etam.

Hal itu dibuktikan dengan catatan di tahun 2000, ia mendirikan perkumpulan TBC yang mengikuti model dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di mana ia menjabat sebagai ketua.

“Waktu itu saya bekerja sama dengan tim ahli, termasuk Dr. Syarifah, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang TBC,” tuturnya (16/10/2023).

Politikus Demokrat tersebut menerangkan bahwa TBC telah menjadi masalah kesehatan yang signifikan di masyarakat menengah ke bawah.

“Penderita TBC dari lapisan ekonomi bawah sering kali mengalami kesulitan ekonomi, terutama ketika penyakit ini menyerang usia produktif,” imbuhnya.

Menyikapi gejala tersebut, Puji menyebut upaya pemberdayaan masyarakat menjadi sangat penting dalam penanganan TBC.

Disampaikan juga bahwa obat TBC disediakan gratis selama 6 bulan, dengan dukungan positif dari pemerintah.

“Namun untuk memastikan kesuksesan program, masyarakat miskin juga diberikan makanan tambahan selama bulan pertama pengobatan. TBC harus dikurangi karena memiliki dampak sosial dan ekonomi,” tandasnya.

 

(ADV/DPRD Kaltim)