Samarinda, Beri.id – Kondisi Stadion Palaran milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim yang berkapasitas 67.075 penonton mendapat sorotan dari Anggota DPRD Provinsi Kaltim, Agiel Suwarno.
Ia menyebut, sampai saat ini stadion tersebut hanya tinggal kenangan tanpa perhatian dari Pemprov, secara khusus dan kajian mendalam terkait mekanisme.
“Kondisinya tak urus oleh Pemprov, seharusnya perlu dikaji secara mendalam terkait mekanismenya,” katanya, Selasa (7/11/2023).
Sebelumnya, Stadion Palaran itu dibangun menjelang pagelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVII pada tahun 2008 silam dimana Kaltim ditunjuk menjadi tuan rumah.
Kemudian, pembangunan stadion tersebut dimulai pada tahun 2006. Biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk pembangunan stadion ini memakan biaya yang cukup fantastis, yakni sebesar Rp 800 miliar.
Oleh karena itu, Politisi PDI-P ini berharap agar progres pembangunan dan pemanfaatan aset harus dimaksimalkan, sehingga dipergunakan pemerintah untuk bisa membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Stadion milik Pemprov ini disiapkan untuk menghadapi PON, karena waktu itu kita sebagai tuan rumahnya. Kemudian anggarannya banyak sekali, apalagi lahannya luas,” sambungnya.
Lanjut Agiel menjelaskan, stadion terbesar kedua di Indonesia itu memang dipersiapkan untuk pelaksanaan PON dan tempat aktivitas para pecinta olahraga.
“Memang mungkin pada saat itu, saya tidak tahu konsep yang ke belakangnya bagaimana, tetapi pada saat itu memang dipersiapkan untuk menghadapi PON,” ungkapnya.
Seharusnya, kata dia, pengelolaan aset milik Pemprov perlu dimaksimalkan, sehingga bisa menambahkan PAD Kaltim.
“Sangat menyayangkan mangkraknya aset yang menghabiskan banyak uang rakyat itu,” tutupnya.
(ADV/DPRD Kaltim)