Partisipasi Perempuan dalam Politik Kota Samarinda Masih Minim, Mendorong Aktualisasi dan Keterlibatan Lebih Lanjut

Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah

Samarinda, Beri.id – Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila, menyoroti minimnya keterlibatan perempuan dalam aktivitas politik, terutama di wilayah Kota Samarinda.

Menurutnya, peran perempuan di parlemen memiliki relevansi penting dalam memajukan daerah, namun tingkat partisipasi mereka di DPRD Samarinda masih tergolong rendah.

“Keterlibatan perempuan di parlemen, khususnya di DPRD Samarinda sendiri, masih belum optimal,” ungkap Laila.

Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mendorong perempuan di Samarinda untuk aktif dalam berbagai kegiatan publik, terutama dalam konteks politik. Dia menyebut bahwa isu gender dan kesetaraan perlu menjadi sorotan utama, terutama dalam memberikan pandangan yang beragam dan perubahan signifikan untuk kemajuan daerah.

“Perempuan harus terlibat secara aktif dalam dunia politik. Mereka perlu dilibatkan sejak dini untuk memperkuat keterlibatan politik perempuan,” tegasnya.

Laila yakin bahwa keterlibatan perempuan di politik bisa membawa perubahan besar, khususnya dalam mengusung kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan ramah perempuan.

Meskipun Undang-Undang Pemilu mengamanatkan keterwakilan perempuan minimal 30 persen, namun jumlah perempuan di DPRD Samarinda dari hasil Pemilu 2019 masih di bawah 10 orang, dengan persentase perempuan di kursi legislatif Kota Samarinda hanya sekitar 13 persen.

“Oleh karena itu, kami terus mendorong keterlibatan perempuan di politik Samarinda agar kebijakan yang dihasilkan dapat mendukung peran perempuan di masa yang akan datang,” tutupnya.

 

(Adv/DPRD Samarinda)