Beritasinspirasi.info Cambridge – Ditengah kesibukan mempersiapkan pencalonan nya di pilgub kaltim, Rita Widyasari masih terus melanjutkan pengembangan pembangunan untuk kabupaten KUKAR, hal ini terlihat sangat kursial bagi Kukar, karna segmennya meningkatkan kapasitas SDM serta pembangunan ekonomi di sektor jasa dalam kelola
Pulau Kumala.
Dalam pertemuan dengan pihak Bell School Cambridge, Rita Widyasari di hadapan Hoile, Patton, dan Maria mengatakan, selain program TKT dan Celta di Bell, sejumlah kerja sama yang terjalin dengan Cambridge University sudah berjalan. Seperti mempersiapkan Pulau Kumala di Tenggarong sebagai pusat pendidikan dan wisata. Yang sudah direalisasikan membangun Jembatan Repo-Repo yang dimulai 2015.
Berjalan beriringan, keberadaan Jembatan Repo-Repo tampaknya memberi imbas positif. Angka kunjungan meningkat.
Seolah ingin memberi warna, Pulau Kumala pun bakal dirancang menyerupai Cambridge University Mini. Di dalamnya bakal terdapat learning centre, pusat internet, serta konsep wisata alam lainnya.
Teranyar, kata Rita, pihaknya sedang merealisasikan kebun binatang mini. “Ada investor yang sudah bersedia membantu sejumlah binatang untuk dimasukkan ke mini zoo di Pulau Kumala,” katanya, dengan bahasa Inggris. Hal ini membuat Hoile dan Patton antusias mendengarkan paparan Rita. “Itu tentu sangat luar biasa. Mini zoo tersebut tentu bisa dikolaborasikan menjadi wisata pendidikan. Ini sangat efektif untuk praktik pembelajaran anak-anak di jenjang sekolah dasar,” kata Patton.
setelah rencana pemkab menata Pulau Kumala sebagai pusat pendidikan dan wisata menyeruak, sejumlah investor menyatakan minat. Salah satu investor yang telah presentasi yaitu Lingkar Khatulistiwa English Clinic (EC).
Selain mengirim guru ke Bell dan penataan Pulau Kumala, sejumlah program lain sudah berjalan dari kerja sama Pemkab Kukar-Cambridge ini. Di antaranya, pengadaan 42 ribu buku dengan standar Bell School, hingga pelatihan reguler dari Cambridge empat kali dalam setahun.
Pada kesempatan sebelumnya, Rita menegaskan, program kerja sama dengan Cambridge ini adalah salah satu strategi menghadapi persaingan global yang sangat terbuka saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). “Kami tentu enggak mau, guru-guru dari luar (luar negeri) yang mendominasi di negeri kita. Makanya, dengan program sertifikasi ini, Kukar menjadi daerah yang paling siap menghadapi MEA di sektor pendidikan,”
jelasnya. (Far/Kub).