Jalur Hauling Jadi Alternatif Utama Pasca Ambruknya Jembatan Busui

SAMARINDA- Jalur hauling milik PT Kideco Jaya Agung menjadi akses utama setelah Jembatan Busui, yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel), ambruk akibat ditabrak truk pengangkut semen pada Kamis (16/1/2025).

Kejadian ini menyebabkan arus lalu lintas lumpuh total di kawasan tersebut. Untuk mengatasi situasi ini, jalur hauling yang berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi jembatan digunakan sebagai alternatif bagi kendaraan dari arah Kecamatan Batu Sopang menuju Kalsel, maupun sebaliknya.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Paser, AKP Toni Joko Purnomo, memastikan pihaknya menyiagakan personel selama 24 jam untuk mengatur lalu lintas di jalur alternatif ini.

“Kami standby-kan personel di lokasi untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas, terutama karena jalur yang digunakan merupakan jalur hauling milik PT Kideco Jaya Agung,” ujar Toni.

Pengendara diarahkan melalui Jalan TMJ menuju Gunung Sinar, dengan jarak sekitar 4 kilometer, sebelum melintasi jalan perkampungan sepanjang 1 kilometer. Pantauan di lapangan menunjukkan jalur ini sudah dipadati kendaraan roda dua, roda empat, hingga truk besar.

Penggunaan jalur hauling ini tidak lepas dari kerja sama antara pemerintah daerah dan PT Kideco Jaya Agung. Toni menambahkan, penggunaan jalur alternatif ini kemungkinan akan berlangsung hingga Jembatan Busui selesai diperbaiki, dengan estimasi waktu sekitar tiga bulan.

“Penggunaan jalur ini akan terus dikoordinasikan dengan Pemkab Paser dan pihak perusahaan,” tambahnya.

Masyarakat diimbau untuk bersabar dan mematuhi arahan petugas selama proses perbaikan jembatan berlangsung. Keberadaan jalur hauling sebagai alternatif diharapkan dapat mengurangi dampak dari lumpuhnya akses utama di kawasan ini.

Perbaikan Jembatan Busui menjadi prioritas pemerintah daerah untuk memulihkan akses penghubung antara Kaltim dan Kalsel, sekaligus memastikan keselamatan dan kenyamanan para pengguna jalan.

(*)

kpukukarads