Novan Nilai Insiden Bullying Seorang Siswi SMP di Negeri 16 Samarinda Krisis Karakter

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronie Pasie.

Samarinda – Insiden perundungan (bullying) yang dialami oleh seorang siswi SMP Negeri 16 Samarinda mendapat respon dari Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronie Pasie.

Novan menilai bahwa kasus tersebut bukan sekadar persoalan akademik, melainkan cerminan nyata dari krisis karakter yang tengah melanda generasi muda.

“Ini bukan hanya soal akademik. Perundungan mencerminkan krisis karakter. Pendidikan kita harus kembali pada akar membentuk manusia yang beradab,” jelasnya, (20/05/2025).

Ia mengkritisi sistem pendidikan yang terlalu berfokus pada prestasi akademik, namun kerap mengesampingkan aspek moral, sosial, dan pembentukan karakter siswa.

“Pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang seimbang antara intelektual dan akhlak,” lanjutnya.

Novan menekankan pentingnya sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam membangun lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak.

“Kita tidak bisa membiarkan generasi muda tumbuh tanpa arahan dan pengawasan yang jelas,” imbuhnya.

Ia juga menyoroti pentingnya integrasi pendidikan karakter ke dalam kurikulum secara menyeluruh, dengan penanaman nilai-nilai seperti empati, akhlak mulia, dan tanggung jawab sosial.

Selain itu, Novan mengingatkan para orang tua agar tidak lengah dalam mengawasi anak-anak mereka, terutama di luar jam sekolah.

“Kalau anak-anak dibiarkan bebas hingga malam tanpa pengawasan, risiko munculnya perilaku menyimpang akan terus meningkat. Ini harus menjadi perhatian serius,” tuturnya.

Ia menyerukan kepada semua pihak—baik lembaga pendidikan, orang tua, maupun masyarakat—untuk lebih aktif dan bertanggung jawab dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak.

Dengan pendekatan yang holistik dan pendidikan karakter yang berkelanjutan, Novan optimistis bahwa kasus-kasus perundungan dapat ditekan secara signifikan. Ia juga menegaskan komitmennya sebagai legislator untuk terus mendorong kebijakan yang melindungi anak dan memperkuat fondasi karakter generasi muda.

“Ini adalah tanggung jawab kita bersama demi masa depan Samarinda yang lebih cerah dan bermartabat,” pungkasnya. (Adv/ DPRD Samarinda)