Isu Penutupan Gang Pandai Dibantah, Andi Harun: Jalur Bongkar Muat Pasar Pagi Tetap Dibuka

Potret akses di Gang Pandai, jalur utama bongkar muat Pasar Pagi. (Foto: Lisa/ beri.id)

BERI.ID – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, angkat bicara terkait isu penutupan akses di Gang Pandai yang selama ini menjadi jalur utama bongkar muat Pasar Pagi.

Ia menegaskan, kabar yang menyebutkan ruko-ruko di sekitar jalur tersebut bakal tertutup tembok hanyalah isu provokatif yang tidak masuk akal.

“Gang Pandai sejak awal adalah jalur bongkar muat. Isu yang menyebut akses ruko akan ditutup dengan tembok enam meter itu tidak logis dan jelas menyesatkan. Pemerintah tidak mungkin menutup akses ekonomi masyarakat,” tegas Andi Harun, Senin (28/7/2025).

Lanjutnya, kondisi Gang Pandai memang perlu ditata ulang karena banyak bangunan tambahan non-permanen yang mempersempit jalan hingga jalurnya tak lagi berfungsi optimal.

Penataan tersebut, kata dia, justru untuk mengembalikan fungsi awalnya sebagai jalur bongkar muat, bukan menutup akses warga.

“Kami akan memperlebar dan menata ulang agar jalur ini bisa digunakan sebagaimana mestinya. Ini penting, karena pasar tradisional hidup dari interaksi antara pedagang dan pembeli, termasuk kelancaran aktivitas bongkar muat,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan warga untuk tidak terprovokasi kabar yang sengaja dihembuskan pihak-pihak yang ingin menciptakan suasana gaduh.

“Ada saja yang ingin memperkeruh keadaan dan mengkambinghitamkan pemerintah. Padahal tujuan kita jelas: menghidupkan kembali Pasar Pagi agar ekonomi rakyat bergerak dan kota tetap kondusif,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, menegaskan hal serupa.

Ia menyatakan jalur bongkar muat di Gang Pandai mustahil ditutup karena menjadi urat nadi aktivitas perdagangan di Pasar Pagi.

“Tidak mungkin jalur itu ditutup. Justru kita tata supaya bongkar muat lancar, jalan tidak macet, dan suasana pasar kondusif. Warga tidak perlu khawatir,” ujarnya.

Melalui pernyataan ini, Pemkot Samarinda berharap kelancaran logistik dan kenyamanan pedagang serta pembeli bisa terjamin. Lebih dari itu, proyek ini juga dipandang sebagai upaya menjaga peran Pasar Pagi sebagai pusat ekonomi tradisional terbesar di Benua Etam. (lis)