BERI.ID – Pelaksana Tugas (Plt) Asisten I Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Suwarso, menegaskan bahwa Pemerintah Kota Samarinda bergerak cepat memastikan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan sesuai standar.
Salah satu dapur khusus MBG, yang beroperasi dari 4 Agustus 2025, yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Samarinda Ulu 2, telah memproduksi 2.350 porsi makanan setiap hari, dengan target bertahap mencapai 3.000 porsi untuk empat sekolah terdekat, SD 18, SD 20, SMP 5, dan SMP 7.
Distribusi dilakukan dua kali sehari menggunakan dua mobil box tertutup agar makanan tetap higienis.
“Makanan harus sampai ke sekolah dalam waktu maksimal empat jam karena tidak menggunakan bahan pengawet. Trip pertama berangkat pukul 08.05 untuk dikonsumsi pukul 08.30, trip kedua sekitar pukul 11.00,” jelas Suwarso, di SPPG Samarinda Ulu 2, Jalan Juanda Kelurahan Air Hitam, Rabu (27/8/2025).
Menu makanan berganti setiap hari agar siswa tidak bosan. SPPG juga melakukan identifikasi siswa yang memiliki alergi makanan, lalu mengganti menu sesuai kebutuhan.
Terkait pendanaan program MBG, Suwarso mengatakan bahwa disediakan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dengan skema Rp15 ribu per porsi.
Mitra penyelenggara bertugas menanggung biaya pembangunan awal, pengadaan peralatan, kendaraan operasional, hingga gaji relawan.
“Biaya sewa fasilitas dapur dipatok Rp2 ribu per porsi, untuk 2.330 porsi selama dua minggu, total sekitar Rp45 juta dan dibayarkan oleh BGN,” terangnya.
Selain pembinaan SPPG yang sudah berjalan, Pemkot Samarinda menyiapkan tiga lahan untuk pembangunan dapur terpadu MBG di Tanah Merah, Panjaitan, dan jalur Stadion Palaran.
Verifikasi tanah telah dilakukan oleh BPKAD bersama Kejaksaan Negeri dan Korwil SPPG.
“Kami tinggal menunggu surat dukungan dari Wali Kota dan surat tanggung jawab mutlak untuk diinput ke portal BPN. Ini dipercepat agar pembangunan segera dimulai,” jelas Suwarso.
Sementara itu, saat ini terdapat 10 SPPG di Kota Tepian. Oleh karenanya seluruh anggota Satgas MBG dari berbagai OPD harus berperan aktif.
Mulai dari tim Dinas Kesehatan yang bertugas memeriksa kebersihan makanan, higienitas peralatan, serta kondisi ruang penyimpanan bahan pangan basah dan kering.
Dinas Ketahanan Pangan fokus menjaga ketersediaan bahan pangan segar dan mencegah lonjakan harga, mengingat program ini berbasis subsidi.
Dinas Pendidikan menyiapkan data siswa penerima manfaat.
Tim Dinas Kesehatan juga melakukan uji laboratorium terhadap makanan dan peralatan makan.
Hasilnya akan keluar dalam tiga hari. Jika ditemukan catatan perbaikan, rekomendasi akan segera disampaikan.
“Prinsipnya, program ini dalam tahap pembinaan. Semua pihak terlibat memastikan kualitas gizi, kebersihan, dan keamanan makanan,” jelasnya.
Di sisi lain, pengawasan dapur dilakukan oleh Satgas MBG, Korwil SPPG, Kejaksaan Negeri, serta TNI-Polri untuk memastikan program berjalan sesuai standar.
Suwarso menegaskan, dari 60 titik dapur MBG yang diajukan melalui portal BGN, dua dapur di Samarinda Ulu sudah beroperasi, Vila Tamara (SPPG Samarinda Ulu 1) dan Samarinda Ulu 2.
Dapur berikutnya dijadwalkan beroperasi di Kodim Suryanata.
“Sejauh ini, belum ada laporan masalah di lapangan,” tegasnya.
Kepala SPPG Samarinda Ulu 2, Thiara Chikita, menambahkan bahwa pemilihan sekolah penerima makanan ditentukan berdasarkan radius maksimal enam kilometer dari dapur agar distribusi efisien.
Ia juga memastikan tidak ada tumpang tindih sekolah antar-SPPG. Semua titik sudah dipetakan untuk pemerataan.
“Pekerjanya disini 40 orang, dari BGN maksimalnya 47. Ini sudah cukup rata-rata pekerjaannya cepat selesai,” ucapnya.
Pendanaan program di Samarinda juga sejauh ini berjalan lancar tanpa hambatan.
“Dana dari BGN turun tepat waktu, tidak ada kendala,” tutup Thiara.
Setiap harinya jadwal pengantaran MBG di SPPG Samarinda Ulu tercatat di papan tulis yang tersedia di dapur, seperti jam pengantaran dan porsi yang harus diantarkan, termasuk alergi para siswa.
Menu di hari sebelumnya juga tertulis, seperti daging lada hitam, perkedel tahu, tumis, dan pisang muli. Target sementara juga tertera sebanyak 2.051 porsi. (lis)