SAMARINDA – Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (DPW PSI) Kaltim mengumumkan Tim seleksi Independent Bakal calon Legislatif 2019, selasa (20/2/18) kafe republic kompleks Stadion segiri.
Panitia seleksi itu diantaranya Herdiansyah Hamzah, Carolus Tuah, Sri Murlianti, Warkhatun Najidah.
“Mereka itu nanti yang akan menyeleksi BACALEG, jadi tidak ada yang utama dan di utamakan,”papar Farida ketua DPW PSI Kaltim
Di PSI sendiri sebut Farida dalam proses rekruitmen Bakal calon Legislatif tidak memungut biaya, pendaftaran nya dilakukan terbuka bisa melalui DPW dan DPD juga lewat online.
Nampak dari tim seleksi sendiri saat konferensi pers dua diantaranya tidak sempat hadir, yakni Herdiansyah Hamzah dan Warkhatun Najidah. Keduanya juga Tim seleksi dari akademisi.
Sementara itu PSI sangat optimis bisa meraih angka 30 kursi untuk perolehan Kabupaten Kota. Mereka optimis karena ada pola di PSI yang membantu, melalui pendampingan dari lembaga survey dan pendampingan calon potensial tetapi minim finansial.
“Saat ini sudah Ada 11 yang mendaftar di Provinsi, untuk Kabupaten Kota belum ada konfirmasi, namun kita optimis bisa meraih 30 kursi”. Ungkap Mujahid Sekjen DPW PSI Kaltim
Penjurian dari tim seleksi sendiri akan dimulai tanggal 14 dan 15 april oleh panitia seleksi dan disaat itu panitia seleksi mulai bekerja.
Di depan awak media Sri Murlianti mengungkap kan bahwa PSI selangkah lebih maju dengan terobosan baru.
“Mereka berani melakukan terobosan ini, mudahan bukan hanya formalitas. Tetapi memang hasil seleksi itu benar benar menjadi pertimbangan yang akurat” sebut Tim seleksi dari akademisi ini.
Pun Ia menegaskan jangan sampai Oligarki partai itu terus berulang, nampak banyak anggotanya tetapi yang muncul orang itu aja.
Senada Carolus tuah Tim seleksi dari pengamat politik ini menyebut supaya proses seleksi bukan hanya ajang pencitraan, bukan sekedar formalitas.
Meskipun begitu Ia menilai proses seleksi dari PSI adalah sesuatu yang menarik,”PSI ini menawarkan sebuah tradisi baru yang menurut Saya itu menarik, melibatkan publik dalam mengambil keputusan strategis partainya,” ungkapnya. (Fran)