SAMARINDA – Penetapan wakil Walikota Samarinda, pengganti almarhum Nusyirwan Ismail belum juga usai. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Samarinda sempat dituding melakukan pembatalan sepihak Tata Tertib (Tatib) pemilihan Wawali oleh anggota Panitia khusus (Pansus)
Anggota Pansus Wawali, Mursyid politisi Partai Keadilan Sosial (PKS) menuding ketua DPRD Kota Samarinda melakukan pembatalan sepihak, hingga merasa dilecehkan lantaran belum ada keputusan Tatib. Bahkan mengeluarkan Mosi tidak percaya terhadap pimpinan (Ketua DPRD)
Menanggapi hal itu, Alpard Syarif Ketua DPRD Kota Samarinda angkat bicara, Ia menjelaskan mengenai tatib itu sudah rampung tinggal menunggu kesepakatan tiga Partai pengusung untuk menentukan dua calon. Pun Ia murka mendengar mosi yang dilayangkan kepadanya
“Pahami itu aturan, sudah sepakat belum mereka (tiga partai pengusung) untuk dua calon, kalau belum sepakat jangan berulah seperti itu,” Jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (10/08) lalu.
Dirinya juga menerangkan, bilamana dua calon sudah diusung lantas kemudian, disepakati untuk melakukan mekanisme pemilihan. Menurutnya selama belum ada kesepakatan tiga partai belum bisa DPR menyepakati itu. Hingga Ia menyebut Mursyid itu seperti tong kosong nyaring bunyinya.
“Mursyid ini bukan lagi asbun (asal bunyi) tapi tong kosong nyaring bunyinya, mana ada mosi tidak percaya hanya 6 orang,” paparnya
Lebih lanjut Ia merasa tidak dihargai sebagai pimpinan, bahkan dirinya menyebut lembaga DPRD ini sudah dijadikan sebagai alat kepentingan pribadi, karena dirinya merasa belum ada Rapat Pimpinan (Rapim), belum ada Badan Musyawarah (Banmus).
“Janganlah kita ini memikirkan kepentingan pribadi, legalitas yang sah itu disaaat ketua DPRD memberikan rekomendasi untuk Rapim dan Banmus. Nanti DPRD atau saya memaksakan diri, ada apa dibalik itu. Dia itu bersembunyi dibalik nama lembaga DPRD, dimanfaatkan untuk itu . Dia aja gak punya fraksi kok, kan lucu,” herannya.
Jangan bikin mosi seenaknya aja, lanjut alpard. “Nanti kalau saya bersuara repot semua itu, Mana ada mosi tidak pake tanda tangan, mosi kok cuman digrup WA. Itu emosi namanya, mana ada mosi digrup,” sambungnya. (Fran)