Jalan Buntu Pemindahan Gedung Sekolah, Peserta Didik Dirumahkan

SAMARINDA – Polemik pemindahan gedung sekolah SDN 006 dan SMAN 16 yang berlokasi di Jalan Piano kompleks frepab Samarinda Ulu berbuntut panjang.

Siang tadi, Rabu (12/09) puluhan orang tua siswa mendatangi dan mengadukan permasalahan ini ke DPRD Kaltim, setelahnya masa langsung geruduk balai kota langsung difasilitasi oleh Pemerintah kota Samarinda untuk proses mediasi.

Tidak hanya orang tua murid, sebagian diantaranya juga alumni SDN 006 turut menolak. Mereka tidak ingin gedung SDN 006 di ambil alih oleh SMAN 16.

Sunarti salah satu orang tua murid menuturkan, ikut menolak lantaran proses panjang pembangunan SD, bahkan menurutnya rencana awal pembangunan memang dasarnya buat SD.
“sekolah ini sudah berumur 40 tahunan, dari Awal dibangun sekolah juga memang rencananya untuk SD bukan SMA,” ucapnya

Dalam Mediasi yang dipimpin langsung asisten III Burhanuddin juga tidak menghasilkan putusan final, hanya terbentuknya tim khusus dengan melibatkan beberapa perwakilan dari orang tua murid guna meninjau lokasi sekolah. Tim tersebut akan mensurvei kelayakan ruang belajar yang disebut-sebut over kapasitas.

“Setelah itu baru kita lihat lagi perkembangannya kedepan. Sebenarnya orang tua murid ini mau saja. Hanya, ketersediaan ruang belajar yang mesti dipikirkan,” papar Burhanudin usai rapat.

Mediasi inipun juga dihadiri kepala dinas pendidikan Samarinda Akhmad Hidayat, ketua komisi IV DPRD Samarinda Puji Astuti dan ketua komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Yakub. Para guru SMA 16 dan SDN 006 pun turut diundang dalam pertemuan tersebut.

Sementara itu Rusman Yakub menuturkan, ketersediaan ruang belajar menjadi solusi yang tepat, menurutnya pindah ataupun tidak adalah kewenangan Provinsi

“Persoalannya intinya di perpindahan itu bisa menampung atau tidak, Orang tua tidak bisa memaksa mempertahankan sekolah tersebut dengan dalil sejarah dan lainnya,” sebutnya

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, ke inginan orang tua agar SMA 16 dipindah ke lokasi lain tidak bisa diakomodir sepenuhnya, menurutnya itu Justru lebih banyak masalah karena saat ini belum tersedia gedung.

Atas polemik ini, sedikitnya terdapat 530-An siswa terlantar. Semua peralatan sekolah sudah diungsikan diluar kelas sejak sejak surat edaran perintah pemindahan dikeluarkan sekretaris kota Samarinda (6/09) lalu.

Proses belajar mengajar juga terpaksa dihentikan, pun siswa telah dirumahkan sementara. Kepala sekolah SMA 16 Sri romadhani mengaku tidak memberi perlawan, Hanya menuruti semua yang diperintahkan Pemkot.

“Kamu nurut aja berdasarkan SK. Ketiga kepala sekolah oke. Jadi kami pindah. Tiba tiba ada penolakan,” pasalnya

“Ada 530 siswa terpaksa di rumahkan sementara karena polemik ini. Tidak ada kegiatan belajar mengajar. Jika polemiknya sudah redah baru siswa bantu memindahkan,” katanya lebih lanjut. (Fran)

kpukukarads