SAMARINDA – Ratusan mahasiswa tergabung dalam Aliansi Garda Kaltim menggeruduk gedung DPRD Kaltim, pada Jum’at (14/09). Mereka meminta kepada pemerinta agar segera menstabilkan kondisi ekonomi indonesia.
Aksi ini dilakukan atas respon merosotnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika, dan mereka menganggap anjloknya rupiah dapat mempengaruhi sektor perekonomian masyarakat.
Dalam pantauan beritainspirasi.info , mulanya mahasiswa melakukan aksi di depan gedung DPDRD Kaltim, mereka melakukan orasi secara bergantian Setelah tau tidak ada anggota DPRD, mahasiswa langsung geruduk masuk hingga keruang utama Paripurna.
Layaknya sidang Paripurna sedang berlangsung ala mahasiswa, para pimpinan organisasi memenuhi podium tempat para pimpinan DPPR, sebagian diantaranya memenuhi kursi para anggota DPRD Kaltim.
Terlihat pengamanan tidak begitu ketat, beberapa aparat kepolisian ikut mengawal sementara sebagian diantaranya menunggu diluar gedung. Hingga dengan leluasa mahasiswa orasi secara bergantian diruang Paripurna.
Dalam orasinya salah peserta aksi mengaku kecewa karena tidak satupun dari anggota DPRD menemui peserta aksi, “sepertinya anggota DPRD sibuk mencari simpatik menjelang kontestasi Pemilihan Legislatif mendatang hingga tidak satupun yang muncul menemui kami,” papar seoarng peserta aksi dalam orasinya.
Aksi yang dilakukan oleh gabungan beberapa pergurun tinggi di Samarinda ini juga menuntut Nawacita Jokowi tentang kemandirian ekonomi, menurut Yusuf Aldino korlap aksi mengatakan hingga kini belum juga dirasakan oleh masyarakat indonesia.
“Hari ini kami perjuangkan kemakmuran rakyat, hingga kini jookowi juga belum merealisasikan nawacitanya untuk kemandirian ekonomi,” ungkapnya.
Sementara itu Rizaldo Presiden Bem Unmul menilai hal itu dibuktikan dicabutnya subsidi untuk masyarakat, naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah 12 kali diera Jokowi dan diperparah dengan terpruknya nilai rupiah.
Rizaldo memprediksi Jokowi tidak sanggup menekan angka rupiah, menurutnya hal ini akan terus memburuk dan akan berkorelasi dengan melejitnya harga bahan pokok.
“Dipasar tradisional berbagai harga sudah mulai naik, dan banyak yang mengalami kerugian. itulah keluhan yag kami dapat dimasyarakat,” sebutnya
Terlebih Rizaldo menyebut harga ayam melejit tinggi seperti yang terjadi pada pekan lalu tidak hanya terjadi di Samarinda tetapi juga diseluruh Indonesia. menurutnya itu merupakan buruknya ekonomi Indonesia.
”Janji jokowi menaikan ekonomi hinga 7% tapi nyatanya hari ini hanya bisa mencapai 5%. itu kemudian kami sebut jokowi gagal menciptakan kemandirian ekonomi. belum lagi utang negara mencapai hingga 5 triliun rupih, itulah kemudian kami merasa resah, mau dibawa kemana Inonesia kita ini ditengah banyak rakyat Indonesia yang sengsara,” jelasnya.
Ia juga mendesak pemerintah agar menstabilkan nilai tukat rupiah, juga meminta kepada pemerinta agar segera meningkatkan kinerja ekspor dan mengurangi impor, ” selebihnya kami menagih janji jookowi untuk mewujudkan kemandirian ekonomi,” tutupnya