Fit Dan Unfit Hasil Tes Kesehatan, Jadi Ukuran Calon Komisioner KPU masuk 10 Besar

SAMARINDA – Hasil tes kesehatan yang dilakukan dalam tahapan seleksi calon komisioner KPU Kaltim zona 1 dan 2 punya pengaruh besar terhadap penetuan para calon masuk dalam 10 besar calon yang akan tersaring. Tes kesehatan ini merupakan satu bagian penilaian dengan tes wawancara para calon.

Sesuai dengan juknis dan hasil pembahasan dengan pihak timsel, tim kesehatan dari Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie menjalakan pemeriksaan setiap calon sesuai paket pemeriksaan yang merujuk pada peraturan Gubernur dan menyesuaikan dengan peraturan KPU RI.

Pihak RSUD telah menyiapkan 4 paket, yaitu paket A pemeriksaan standar, paket B, Paket C dan Paket D yang jenis pemeriksaan nya lebih banyak dari standar paket pemeriksaan.

Hal ini diterangkan pihak RSUD melalui Kepala bidang pelayanan medik, doktor Nuliana Adriati. “Saat pertemuan dengan tim, kami menyodorkan beberapa paket yang mengacu sama Pergub, kebetulan setelah disesuaikan dengan peraturan KPU RI, Paket D menjadi pilhan paket yang digunakan dalam pemeriksaan para calon komisioner,” pungkas nya.

Paket pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan fisik, mata, gigi, dan THT. Serta laboratorium, radiologi, ronsen dan juga ada tes psikologi yaitu MMBI yang memakan waktu sekitar satu hingga dua jam.

Dokumen hasil pemeriksaan berupa resume hasil pemeriksaan yang diberikan ke timsel (3/12) lalu dalam amplop tertutup. Ada dua katagori hasil pemeriksaan yang menjadi catatan rekam medis ini, yaitu Fit dan Unfit.

“Ada 2 katagori hasil yaitu fit dan unfit. Untuk Fit ada dua kesimpulan yaitu fit adalah yang tidak ada kelainan dan fit dengan catatan. Misalnya tekanan darah tinggi yang bisa terkontrol dengan obat jadi catatan konsultasi dokter spesialis,” ujar Nurliana Adriati mantan humas RSUD A.Wahab Sjaranie.

Lanjutnya, “Untuk Unfit sendiri adalah yang memang sudah berat,” pungkas Nana sapaan akrabnya, saat ditemui beri.id diruangannya. Jumat (7/12).

Hasil pemeriksaan kesehatan ini akan menjadi catatan medis yang berpengaruh terhadap penilaian para calon komisioner. Hasil tes akan dipadukan bersama hasil tes wawancara yang telah berlangsung. Hal ini di sampaikan oleh Zamroni timsel KPU wilayah 1 yang diwawancarai terpisah.

“Hasil kesehatan itu sudah kami terima, hasil ini paket dengan nilai wawancara. Jadi nilainya nanti akan di akumulasikan, kemudian diumumkan 10 besar,” jelas Zamroni.

“Hasil kesehatan ini sangat berpengaruh terhadap penilaian kami di timsel, kalau fatal jelas jadi pertimbangan kami.” Ucap Zamroni dosen IAIN Samarinda. (Red)

kpukukarads