SAMARINDA – Memasuki awal Maret 2019, penyelesaian 100 persen akan Jembatan Mahakam IV Samarinda atau Jembatan Kembar belum juga selesai.
Meskipun, jika menilik kontrak perjanjian kerja, penyelesaian Jembatan Kembar semestinya selesai per 31 Desember 2018 lalu. Jikapun terlambat, opsi perpanjangan 50 hari yang diberikan, membuat kewajiban selesai sebenarnya telah berakhir pada 19 Februari 2019 lalu.
Tetapi, dalam kunjungan Komisi III DPRD Kaltim, beberapa hal masih belum dapat kejelasan. Termasuk adanya temuan 38 meter jalan yang masih belum teraspal di Jembatan Mahakam IV tersebut. .

Menanggapi hal tersebut Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur Saefudin Zuhri mengatakan bahwa DPRD akan segera memanggil pihak – pihak terkait guna mendapat kejelasan tentang masalah tersebut.
Pihak-pihak yang dipanggil, termasuk di dalamnya kontraktor pengerjaan Jembatan Mahakam IV Samarinda.
“Kami akan melakukan panggilan kepada pelaksana (kontraktor) dan Dinas (PUPR)”, ucapnya.
Menurut Zuhri, ada beberapa hal menurut nya yang perlu diperjelas.
“Ya nanti akan kami mintai keterangan terkait statement – statement yang sampai ke publik. Ini termasuk pula pernyataan Kadis (PUPR) tentang tidak pakai pergub serta tentang masalah 38 meter yang belum diaspal itu”, tutupnya.
Sebagai informasi, pembangunan Jembatan Kembar dibagi atas tiga pengerjaan kegiatan yaitu pembangunan untuk bentang tengah dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan, kemudian jalan pendekat sisi Samarinda Kota dikerjakan PT Waskita Karya dan KSU Surya Bhakti dan dan jalan pendekat sisi Samarinda Seberang dikerjakan PT Jaya Kontruksi.(*)