SOAL PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA, ISRAN NOOR : Wacana itu sudah ada sejak Jaman Presiden Soekarno

SAMARINDA – Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, menanggapi dengan santai rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia ke luar Jawa. Isran mengatakan, rencana tersebut sudah ada sejak pemerintahan presiden pertama, Ir. Soekarno.

“ itu bagus aja, itu dari jaman pak Sukarno dulu kan sudah diwacanakan, bahwa ibu kota negara harus ada di tengah-tengah republik ini, pada saat itu disebutkan Palangkaraya” ungkap Isran Noor, saat diwawancara usai menghadiri peresmian Gereje Katedral, di Jalan Jendral Soedirman, Selasa (30/04).

Selain itu, saat ditanya apakah Kaltim layak, Isran enggan untuk menanggapi hal tersebut. Dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada tim Analisis yang menguji kelayakan daerah untuk menjadi Pusat Pemerintahan nantinya.

“ kalo Saya bicara nanti dibilang terlalu subjektif, tapi terserahlah tim analisisnya mau di mana, cari daerah-daerah yang ketinggianya minimal 25 meter dari permukaan laut, biar bertahan hingga dua abad kedepan, kalo banjir kan kita juga yang repot” ujar Isran.

Lebih Lanjut Isran menyebutkan Bukit Suharto sebagai salah satu tawaran lahan pembangunan pusat pemerintahan, selain Panajam Paser Utara yang digaungkan oleh Awang Faroek Ishak saat masih menjadi Gubernur Kalimantan Timur.

“ kalo lahan, Kita Siap, Kalau saya sih menawarkanya di bukit Suharto, itu kan tinggi disitu, kita punya bandara internasional dua, Balikpapan dan Samarinda, walaupun Pak Awang kemarin menawarkan di PPU, Tapi kalo luasan lebih luas Bukit Suharto” Tambah Isran.

Selebihnya, dirinya(Isran Noor) sepenuhnya menyerahkan keputusan kepada Presiden, yang nantinya akan membentuk tim tekhnis untuk mengevaluasi lahan untuk kepentingan pusat pemerintahan Indonesia. (rom)

kpukukarads