SAMARINDA – Hingga saat ini, belum ada nama terpilih untuk mengisi jabatan Wakil Walikota Samarinda pengganti Almarhum Nusyirwan Ismail.
Nusyiwran menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (27/02/18). Setahun lebih berlalu kekosongan kursi Wawali. Hingga sekarang belum ada titik temu dari tiga partai pengusung.
Sementara itu, sisa waktu untuk pemilihan Wawali tinggal 2 bulan lagi.
Joha Fajal Ketua Panitia Pelaksana Pemilihan Wawali Samarinda menjelaskan, tiga partai pengusung pasangan Syahrie Jaang- Nusyirwan Ismail berhak menyodorkan nama untuk mengisi jabatan Wawali.
Sementara sesuai aturan, hanya dua nama yang bisa disodorkan ke DPRD Samarinda untuk dilakukan pemilihan.
“Persoalannya hingga sekarang belum ada titik temu dari tiga partai pengusung,” kata Joha Fajal, saat dikonfirmasi pada, Sabtu (01/06/19) waktu malam.
Sebelumnya Walikota Samarinda telah menyodorkan tiga nama ke DPRD Samarinda berdasarkan usulan masing masing partai pengusung.
Sebagai panitia pemilihan, Johan menyebut telah mengembalikan ulang usulan itu karena tidak sesuai aturan.
Menurutnya sejauh ini belum ada kesepakatan tiga partai pengusung, “tapi masing masing mengusulkan nama,” sebutnya.
Lebih lanjut dirinya yang juga sebagai Ketua DPD Partai Nasdem menjelaskan, sebenarnya Walikota bisa mempercepat proses pemilihan Wakil Walikota ini, jika berhasil memfasilitasi ketiga partai. bukan langsung menyerahkan ke DPR karena masih mencuat tiga nama.
“Mestinya walikota fasilitasi, kok ada tiga nama ini, tolong kalian salah satu mengalah, maunya seperti itu,” paparnya lanjut
Untuk diketahui tiga partai pengusung itu diantaranya, Partai Nasdem, Partai PKS dan Partai Demokrat.
Terkait usulan nama dari partai Nasdem sendiri, dirinya menyebut tidak ada perubahan dari usulan awal, Saefuddin Zuhri.
“Tidak ada perubahan, Sejak awal kami ajukan nama Saefuddin Zuhri untuk mengisi posisi Wakil Walikota,” ucapnya.
Untuk suatu kepastian dalam proses pemilihan, Johan menyebut telah bertemu Walikota dan ketiga Partai politik itu sepakat untuk duduk bersama.
“Kita kasih Deadline sampai tanggal 12 Juni, Tetapi karena pak Wali baru datang tanggal 19 Juni, maka saya minta harus ada pertemuan untuk kesepakatan dari 3 partai itu. Karena Juli sudah harus selesai pemilihan, dan Agustus sudah harus pelantikan, Kalau lewat Agustus sudah tak bisa lagi,” tutupnya (ESC)