Samarinda, Beri.id – Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rohim, menyatakan kesiapannya untuk menerima tantangan diskusi dari Wali Kota Samarinda, Andi Harun, terkait rekonstruksi Pasar Pagi yang tengah menjadi sorotan perhatian. Pasar Pagi, yang menjadi fokus pembangunan ulang, menuai kekhawatiran dari para pedagang yang tergabung dalam Forum Pedagang Pasar Pagi (FP3).
Andi Harun sebelumnya telah menantang DPRD Kota Samarinda untuk membahas urgensi rekonstruksi Pasar Pagi, dan Abdul Rohim menyambut tantangan tersebut dengan tegas, menyatakan kesiapan untuk diundang dalam diskusi.
Meskipun sebelumnya DPRD Samarinda telah mengirimkan undangan kepada dinas-dinas terkait untuk hadir dalam diskusi tersebut, respons positif dari pihak Pemerintah Kota Samarinda belum diterima. Abdul Rohim, anggota dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menegaskan bahwa isu ini harus dianggap serius oleh Pemerintah Kota.
“Saat ini kami menunggu kejelasan dari Pemerintah Kota Samarinda terkait lokasi relokasi sementara bagi para pedagang, sekitar 2800 pedagang yang memiliki kios di Pasar Pagi,” ungkapnya.
Rohim juga menyoroti pentingnya audit terlebih dahulu terhadap rencana rekonstruksi tersebut, terutama terkait dengan Detail Engineering Design (DED). Dalam kunjungannya ke Pasar Pagi dan interaksi langsung dengan para pedagang, Rohim menekankan perlunya meninjau dasar masalah sebelum mengambil langkah-langkah lebih lanjut.
“Jika hanya diperlukan perbaikan atap atau instalasi listrik, maka lebih baik dianggap sebagai renovasi kecil-kecilan, bukan rekonstruksi total,” tandas Rohim.
(Adv/DPRD Samarinda)