Koneksifitas Antara Desa Harus Diprioritaskan

Beri.id, SAMARINDA – Provinsi Kaltim sudah memasuki usianya yang ke-63 tahun. Diusianya ini masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.

Pembangunan infrasktruktur penyangga antar desa di kabupaten-kota misalnya, hingga saat ini masih ada sejumlah desa terisolir karena buruknya infrastruktur.

dprdsmd ads

Menyoal itu, anggota DPRD Kaltim Sutomo Jabir menegaskan agar kedepan pemerintah bisa fokus membenahi infrastruktur yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.

“Kita berharap agar Kaltim terus membenahi infrastruktur khusunya pada daerah terpencil karena itu paling dibutuhkan,”urainya dikonfirmasi pada (20/01/20).

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Bontang, Kutim dan Berau ini menegaskan, pada usianya yang ke-63 ini, Kaltim terbilang cukup matang. Segala potensi yang ada di Kaltim harus bisa dimanfaatkan secara maksimal.

“Kita harapkan kita mampu mengelola semua potensi-potensi yang ada di kaltim untuk mencerdaskan rakyat. Pemerintah provinsi kita harus dukung dalam usaha mewujudkan kaltim berdaulat untuk indonesia,” urai Sutomo Jabir.

Menurutnya, berdaulat bukan saja hanya dalam bentuk frasa, melainkan berdaulat dalam hal ini yakni sudah selayaknya rakyat Kalimantan Timur menikmati semua anugerah yang diberikan oleh Allah SWT dengan baik dan benar.

Saat ini kata dia, Kaltim sudah memiliki kemajuan, sudah meresmikan jalan tol pertama, berbagai pembangunan multiyears lainya.

Namun menurut poilitisi PKB ini, ada hal yang lebih penting yakni konektivitas antar daerah diberbagai penjuru kaltim.

“Contoh di kecamatan Kaubun antar satu desa dan desa lain masih belum terhubung serta di kabupaten Berau masih banyak hal-hal yang tertingal baik infrastruktur maupun listrik. Hal yang itu kita wajib perhatikan,” tambah Sutomo Jabir.

Lebih lanjut Sutomo Jabir menegaskan sudah saatnya Kaltim mengelola potensi yang ada dengan mandiri bukan hanya mengekspor bahan.

“Berdaulat dalam artian bahwa kita mampu mandiri mengelola semua potensi, bukan mengirim gelondongan keluar tapi kita manfaatkan, kita kelola di kaltim, masih banyak aset yang belum dikelola dengan baik misal kariangau, Perusda dan stadion yang ada di palaran dan itu kita harus kelola dan maksimalkan dengan baik untuk kesejahteraan rakyat kaltim,” tutup Sutomo Jabir.

(*)