Airlangga Berpesan Khusus Untuk Kader Golkar Kaltim, Sofyan Dinilai Tak Menghargai Partai, Isran Temui Airlangga Tidak Sepakati Apapun

SAMARINDA – Tidak boleh lagi terjadi, tidak boleh di ulangi lagi. Begitu lah pesan ketua umum Golkar Airlangga Hartarto terhadap hasil pemilihan Gubernur Kaltim 2018, dalam gelar silahturahmi kader, sabtu (7/7).

Menurut Muhtarudin pelaksana tugas DPD Golkar Kaltim, Sekaligus Wakabid DPP Golkar untuk Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan, pesan ketua umum tersebut mewanti-wanti proses penetapan pencalonan rekomendasi partai;

“Pesan ini di pahami sebagai bentuk wanti-wanti dalam pilkada yang akan datang, proses penetapan calon tidak lagi seperti yang sudah-sudah. Kurang menggunakan pertimbangan yang rasional, sehingga subjektifitas politknya sangat tinggi,” jelas Muhtarudin.

Iya menyayangkan sikap Sofyan Hasdam yang kurang etis, memilih keluar dari Golkar Kaltim di tengah belum di tetapkan nya hasil pemilihan oleh KPU Kaltim. Di ketahui pleno rekapitulasi suara oleh KPU Kaltim baru di laksanakan, hari ini Minggu (8/7).

Di ketahui pula hanya tiga saksi paslon yang menandatangani hasil rekapitulasi KPU kaltim tersebut, saksi paslon Rusmadi – Safaruddin memilih walk out dari pleno penghitungan hingga laporan pelanggaran di tindak lanjuti oleh Bawaslu Kaltim.

Menurut nya bagaimanapun partai Golkar sudah memberikan penghargaan dengan mencalonkan Sofyan sebagai calon Gubernur dari Golkar.

“Kurang etis, dengan mencalonkan pak Sofyan artinya menggunakan perahu partai ini untuk maju, tentu itu apresiasi dan penghargaan yang besar dari partai,” Pungkas Muhtarudin.

Lanjut Muhtarudin dengan nada ketus, “Mesin partai stanby cuman sumber daya lain yang kurang sehingga tidak maksimal pergerakan,”

Selaku juru kampaye Nasional Golar di Pilgub Kaltim, Hetifah Sjafudian mengaku kaget dan tidak terima dengan pilihan Sofyan Hasdam yang hengkang dari Golkar kemudian pindah ke partai Nasdem.

 

Hatifah Sjafudian Wakil Ketua Komisi X DPR RI dan Muhtarudin Wakabid DPP Golkar

“Kami sangat syok ya, waktu ketemu terakhir saat saya jadi jurkam kampaye akbar dan debat terahir belum ada tanda-tanda, tapi realita nya seperti itu walaupun kita tidak rela, sedih, terkejut, dan syok saya menerima kabar,” Pungkas Hetifah DPR RI wakil ketua komisi X.

“Hilang satu tumbuh seribu. Ya kita berusaha tetap the show must go on. Kita mau hadapi pileg sebaik-baiknya,” sebut perempuan yang selalu tampil energik.

Dalam acara silahturahmi kader Golkar, Hetifah Sjafudian mendapat pujian dari ketua umum Airlangga saat pidato dengan menunjukan buku saku bergambar wajah nya serta bertuliskan stronger together di sampul depan, yang di gunakan oleh ketua umum untuk membuat cacatan.

Mundur nya Sofyan Hasdam dikabarkan karena tidak merasa nyaman dalam partai, Golkar sangat menyayangkan. Padahal secara kepartaian Sofyan telah dimasukan nominasi calon DPR RI.

“Nama beliau ada dalam nominasi yang ada di DPP,” ucap Muhtarudin.

Ketidak nyamanan yang di pasalkan oleh Sofyan tersebut di nilai keresahan subjektif nya sendiri. Karena Sofyan yang tidak di dukung sepenuhnya oleh DPD II Golkar sudah diatasi lewat pertemuaan yang di fasilitasi Ketum DPP yang melibatkan DPD II seKaltim berserta Rizal Effendi.

“Sudah saya fasilitasi Ketemu dalam rangka sinergisitas memenangkan beliau, agar partai semuanya mendukung dan memenangkan pak Sofyan dan Rizal,” jelas Plt DPD Golkar Kaltim.

Lanjutnya, Sebelum munaslub calon-calon ini sudah di putuskan. Pak Airlangga hanya meneruskan dan menerima warisan dari kepengurusan sebelumnya, tidak bisa mengutak atik. kedepan proses penetuan calon harus melewati mekanisme yang benar sesuai ketentuan ad/art dan po serta julak di partai Golkar. Tidak lagi subjektifitas politk yang transaksional, itu tidak boleh lagi terjadi.

Di sela-sela silahturahmi Kader Golkar tersebut, Isran Noor berkesempatan bertemu dengan Airlangga Hartarto. Pertemuan ini menimbulkan banyak analisis praktis politik, di tengah Golkar Kaltim yang kekosongan kursi ketua DPD I. Kemudian dinilai Isran bakal salah satu kandidat.

Hal ini pun di bantah oleh Muhtarudin Wakabid Pemenangan DPP, “Tidak ada deal politik apapun, ini murni safari politik sama seperti bertemu lainnya,” Tegas Muhtarudin.

Dalam safari nya di ketahui Airlangga Hartarto juga sempat bertemu Zulkiefmansyah NTB dan Tuan Guru Bajang (TGB) yang bertemu di kediamannya. Termasuk Ridwal Kamil dan Khofifah yang baru kemarin bertemu.

“Insyaalaah juga akan ketemu Gubernur Kalbar terpilih. Jadi sebenarnya ini safari politik Ketum dalam kerangka kesinambungan pembangunan secara nasional,” jelas Muhtarudin.

Musyawarah Daerah yang tertunda pun akan dilakukan segera pasca proses pencalegkan dan pendaftaran Pilpres selesai. “Panitia sudah saya bentuk, usai pendaftaran Pilpres kita mulai, Biar tidak ada dinamika lain dan kondusif sampai DCT selesai, begitu perintah Ketum.” Pungkas Muhtarudin. (Red)

kpukukarads