AnNuR Sebut Politik Uang Turunkan Derajat Demokrasi

SAMARINDA – Politik uang bukan saja merusak sistem politik elektoral di Indonesia, khusus nya Kalimantan Timur. Transaksional suara dengan uang dalam pemilihan kepala daerah, mengajarkan rakyat percaya bahwa setiap kepala daerah yang terpilih dan menang pasti akan melakukan korupsi.

Berbagai macam upaya mencegah bahkan menghentikan politik uang tak hanya di kampayekan oleh Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu Kalimantan Timur. Pasangan calon pun di minta aktif mengkampaye kan hal tersebut.

dprdsmd ads

Seperti yang dilakukan pasangan calon nomor urut 1 (satu) dalam kampaye akbar di Kota Balikpapan, Kamis (21/6) di Balikpapan Sport and Covention Centre/Dome.

Di hadiri ribuan pendukung yang memadati gedung, pasangan calon hadir dengan prima dan percaya diri mengkampayekan pencalonan mereka. Politik uang jadi ulasan menarik yang terus menerus di sebutkan.

Seperti yang di sampaikan oleh Sofyan Hasdam dalam acara tersebut, Ia menganalogikan “Kalau hanya mau di kasih 200 ribu untuk lima tahun ngapain,” ujar Sofyan mantan Walikota Bontang 2 periode.

Karena Annur (Andi Sofyan Hasdam dan Rizal Effendi) menyediakan program BPJS gratis dengan beban biaya 25 ribu rupiah perbulan untuk 1 orang. Jika di kalkulasikan perorang selama 1 tahun Annur mengalokasikan 300 ribu rupiah dari APBD Kaltim, guna menjamin kesehatan gratis.

Dalam kampaye akbar yang di semarakan dengan dukungan anak muda melenial serta sang vokalis band Seventeen Ivan, dengan suara merdunya ia pun menyanyikan lagu berjudul ‘Mau Dibawa Kemana’ milik band Armada.

Dengan sedikit mengubah lirik nya Ivan sang Vokalis ikut mengkampayekan tolak politik uang. “Mau di bawa kemana oh Kaltim kita, Jika kau pilih pilih calonnya, hanya cari amplop nya saja. Mau di bawa kemana oh Kaltim Kita, Jika di kasih, kasih amplop nya, jangan pilih pilih calonnya, ambil uang nya aja,” senandu merdu suara Ivan. (Red)