Dorong Pilkada Damai, Sapma PP Kaltim Keluarkan Pancakawal Pilkada di Kaltim

Beri.id, SAMARINDA – Pilkada serentak akan kembali digelar tahun ini, khusus di Kalimantan Timur hanya ada 1 daerah yang tidak mengikuti agenda 5 tahunan ini, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang sebelumnya sudah menggelar Pemilu serentak dengan Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur pada tahun lalu.

Berkaca pada Pemilu sebelumnya yang sarat dengan pertarungan kepentingan masing-masing calon yang kadangkala abai terhadap tuntutan dan kepentingan masyarakat bahkan mengenyampingkan kondusifitas daerah masing-masing demi meraih kemenangan di arena demokratis yang semestinya menjadi ajang tarung gagasan.

dprdsmd ads

Bukan sekedar ajang adu gengsi tokoh-tokoh politik lokal, Satuan Pemuda dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) Kaltim menilai penting kepada para pemuda, khususnya simpatisan hingga Kader mereka sendiri untuk mengambil peran penting dalam mengawal jalanya pesta Demokrasi ini.

“Kita himbau kepada seluruh masyarakat, para simpatisan maupun kader Sapma sendiri untuk menjadi garda terdepan dalam proses pesta demokrasi ini dengan memberikan totalitas serta militansi nya dalam rangka menjaga kondusifitas daerah masing-masing  pasca pilkada serta memberikan edukasi, pencerdasan politik bagi para pemilih,”kata Jerin Sekretaris Jendral Sapma PP Kaltim.

PW SAPMA PP Kaltim juga berharap bahwa Pilkada serentak kali ini tidak lagi mengikuti trend pilkada sebelum-sebelumnya, mereka menggal edukasi politik terhadap pemilih di kesampingkan, terlebih mengiyakan praktik kotor, cara-cara yang justru menghambat kemajuan berfikir masyarakat.

“Meskipun Pilkada serentak tetap didalam arena politik yang transaksional dimana praktik kotor seperti “perang kasus” jelang pilkada, “money politik” dan lainya sulit untuk ditepiskan, namun kami menilai bahwa ini hanyalah ujian bagi kemajuan politik kita yang sedang memasuki fase transisi demokrasi, dari demokrasi yang ugal-ugalan menuju demokrasi Indonesia yang sejati, Demokrasi Pancasila,”kata pria yang akrab disapa Pocil ini.

Menurutnya Demokrasi Pancasila adalah suatu sistem demokrasi yang tidak lagi menjadikan Pemilihan umum sebagai arena kompetisi kemenangan ambisi dari Partai politik ataupun figur sebagai kontestan, Melainkan pemilihan umum merupakan suatu bagian atau jalan yang demokratis bagi rakyat untuk turut serta berkontribusi menyalurkan hak politiknya.

Secara filosofis kata dia, Demokrasi Pancasila adalah suatu jalan emas dalam mewujudkan demokrasi yang sejati, demokrasi yg berdasarkan pada partisipasi rakyat, dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat.

“Bahkan dinamika politik yang berlangsung berdasarkan pada dialektika politik yang panjang, bukan dinamika politik musiman seperti yang hingga saat ini masih di pertontonkan oleh sebagian kelompok,”ucapnya.

Selain itu menirut dia bahwa Demokrasi Pancasila adalah praktik gotong-royong dalam ruang politik menyusun bersama-sama dalam rangka mewujudkan tercapainya masyarakat yang adil dan makmur.

Dirinya menjelaskan, Langkah sederhana dalam penerapan demokrasi pancasila bisa dilakukan oleh seluruh rakyat Indonesia dan semestinya wajib seperti itu, namun kita juga memahami bahwa keterbatasan pengetahuan dan informasi sangat menghambat langkah-langkah dalam melaksanakan penerapan demokrasi pancasila dalam pemilihan umum.

“Maka dari itu, khususnya kepada kaum muda, kaum terpelajar, sudah semestinya mengedepankan akal sehat, menitikberatkan pemilihan umum pada kesejahteraan umum, bukan pada kesejahteraan kelompok atau golongan tertentu.

Kaum muda harus tampil dengan suara lantang memberikan edukasi politik pada rakyat, yang merupakan jantungnya demokrasi namun selalu diabaikan karena dianggap tidak memiliki nilai tawar,”urai Jerin.

Ketika program kontestan di nomor sekiankan baik oleh kontestan maupun pemilih, maka kaum muda harus bersuara nyaring menyatakan bahwa rakyat mesti tau, rakyat mesti memilih pemimpin berdasarkan pada program nya, karena sudah bukan zamannya lagi suara rakyat diserahkan hanya karena uang.

Berangkat dari pandangan diatas, kami dari PW SAPMA Pemuda Pancasila Kalimantan Timur dengan ini mengumumkan Pancakawal Pilkada Serentak 2020, sebagai berikut;

1. Menjaga kondusifitas kota/kabupaten masing-masing

2. Memberikan edukasi politik pada masyarakat; Pilih programnya, Tolak uangnya.

3. Melawan pihak-pihak yang memperkeruh daerah dengan isu-isu politik pesanan, karena yang dirugikan adalah warga di masing-masing daerah.

4. Merawat kebhinnekaan, menghindari perpecahan akibat perbedaan pilihan politik masing-masing

5. Secara Organisasi SAPMA PP belum memberikan dukungan kepada siapapun yang hendak mencalonkan diri, namun menginstruksikan kepada simpatisan, anggota maupun kader untuk memberikan gagasan serta gerakan terbaiknya pada setiap calon-calon yang di usung oleh masing-masing dengan mengedepankan pengamalan Pancasila.

 

(Fran)