SAMARINDA – GeNose, alat menggunakan embusan napas untuk penentuan adanya infeksi Covid-19 atau tidak mulai diujicoba oleh pemerintah kota Samarinda pada, Selasa (16/03) di halaman balai kota Samarinda.
Perdana alat deteksi virus Corona buatan UGM diujicobakan langsung pada Walikota Samarinda Andi Harun dan wakil Walikota Samarinda Rusmadi.
Saat pemeriksaan, tak menunggu lama, hasil pemeriksaan langsung keluar, kurang lebih sekitar 2 menit.
“Ini cepat sekali, tadi sekitar dua menit sudah keluar hasilnya,”kata Andi Harun, usai pemeriksaan. Hasil pemeriksaan kedua pungawa dikota tepian itu, negatif.
Sebanyak tujuh alat deteksi telah tersedia dikota Samarinda. Diperuntukkan di RSUD I.A. Moeis Samarinda dan empat Puskesmas yang diperluas fungsinya untuk pelayanan Covid.
Kedepan kata Andi Harun, akan digratiskan untuk masyarakat dalam keperluan tracking kontak dengan penyitas.
Tetapi bagi keperluan khusus seperti surat keterangan untuk berangkat tetap berbayar.
“misalnya yang pake surat keterangan untuk berangkat. Itu tetap bayar,”ungkapnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda Ismed Kusasih menambahkan. Pengunaan alat tersebut terbilang mudah.
Kedepan kata dia, setiap layanan akan diperiksa GeNose terlebih dahulu. Selain karena singkat, pemeriksaan menggunakan alat itu juga cukup mudah.
“Operasional sangat mudah, kita bersyukur, kota Samarinda pertama di Kalimantan menggunakan alat ini,”bebernya. (Fran)