SAMARINDA – Pemilihan Kepala Daerah tahun 2020 sebentar lagi dimulai. Berlangsung pada 9 Desember. Menyambut itu, Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) DPD Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Kalimantan Timur, mulai melatih tim Information technology (IT).
Bimbingan teknis Ciber daerah tersebut dalam rangka mengawal dan mengamankan suara di daerah masing-masing. Di Kaltim ada 9 kabupaten kota yang menyelenggarakan Pilkada.
“Hari ini kami undang semua di 9 kabupaten kota. Tim IT yang ada di BSPN cabang dalam rangka mengawal dan mengamankan suara,”kata Ahmad Syahrul, sekretaris BSPN Kaltim saat dikonfirmasi, Rabu (02/12/20) waktu malam.
Karena terkendala dengan pemenuhan protokol kesehatan, BSPN PDI Perjuangan Kaltim hanya mengundang dua perwakilan tiap daerah. Yaitu tim IT dan analisa data.
Syahrul menjelaskan, pelatihan petugas di Kamar hitung tersebut nantinya akan bertugas untuk mentabulasi data yang dikumpulkan oleh saksi – saksi yang ada di TPS (Tempat Pemungutan Suara).
Selain itu, mereka juga bertugas menganalisisa apabila terdapat indikasi kejanggalan disetiap TPS.
“Sehingga peran pentingnya mereka disini adalah bagaimana mengamankan suara dari TPS sampai rekapitulasi ditingkat kabupaten kota,”bebernya.
Terkait pengamanan suara kata Syahrul, pihaknya menggunakan dua pola. Pertama Dengan semi digital yaitu menggunakan Microsoft Excel. Yang kedua menggunakan sebuah sistem milik BSPN pusat dalam rangka menganalisa kejanggalan.
Sementara mengenai alur pelaporan dokumen saksi tiap TPS ungkap Syahrul, BSPN memiliki jenjang pelaporan sebelum tiba di kamar hitung.
Namun begitu, dengan wilayah Kaltim yang luas, Syahrul mengakui dokumen dari TPS tidak mungkin sampai lebih lebih cepat di kamar hitung. Pihaknya akan memaksimalkan teknologi yang ada dalam rangka percepat tabulasi data.
“Kita coba dengan terobosan agar yang namanya C hasil salinan, segera sampai di kamar hitung,”tuturnya. (Fran)
