SAMARINDA – Gedung PBSI Samarinda yang berlokasi di kawasan Polder Air Hitam menuai sorotan publik. Bagaimana tidak, aset Pemkot senilai Rp 33 miliar itu tak terurus.
Pantauan media ini, Selasa 27 Agustus 2018 kondisi memprihatinkan. Kusen dan kaca jendela hilang dibobol maling. Penutup kanopi belakang gedung tiga lantai ini juga hilang. Tersisa kerangka besi. Pun disebelah kanan gedung bagian belakang.
Tumpukan sampah di dalam ruang dan sekitar gedung berserakan. Rerumputan menjulang tinggi mengelilingi sekitar gedung. Dugaan kuat sejak rampung pada 2016 gedung ini tak digunakan juga tak ada penjagaan khusus.
Sekkot Samarinda Sugeng Chairuddin sudah memerintahkan Asisten II Endang Liansyah menelusuri kasus ini. Namun nyaris tanpa progres. Endang mengatakan sudah menggelar rapat dengan pihak terkait dua bulan lalu. Hasilnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUPR) diberi waktu menelaah status gedung tersebut.
“Setelah itu saya tidak tahu lagi kelanjutannya. Silahkan konfirmasi ke DPUPR,” ungkapnya, Selasa (28/8).
Namun, pengakuan berbeda datang dari Kadis PUPR Samarinda, Hero Mardanus melalui pesan Watsapss. Hero menyebut belum ada rapat. Dirinya juga tak mengetahui persis status gedung itu.
Katanya, waktu pembangunan bukan dirinya yang menangani. Tapi, Hero mengetahui PPTK pembangunan gedung itu sedang menunaikan ibadah haji (Umrah).
Kabid Cipta Karya Samarinda Eddy Djunaidi membenarkan sudah ada pertemuan. “Kami diminta menelaah kondisi bangunan. Saya tidak bisa memastikan berapa lama waktu menelaahnya. Kami belum terima notulen rapat,” ungkapnya.
Aneh, rapat digelar dua bulan lalu. Namun notulen belum ia terima. Eddy juga mengaku tidak terlibat dalam proses pembangunan fasilitas olahraga itu. “Yang membangun Disciptakot (Dinas Cipta Karya dan Tata Kota). Kalau bidang cipta karya hasil peleburan Disciptakot yang mulai diterapkan awal 2017,” tutupnya. (Acg)