SAMARINDA – Penyampaian aspirasi didepan publik kembali tercoreng atas kejadian bentroknya masa aksi dengan aparat kepolisian pada 11 september lalu di Balikpapan, demontrasi itu terjadi atas keresahan masyarakat karena banjir yang terus terjadi di kota Balikpapan dengan kondisi air yang semakin tinggi.
Atas insiden itu Badan Koordinasi HMI Kaltim-Kaltara, angkat bicara “mereka mengecam tindakan represif aparat keamanan Polres Balikpapan saat mengamankan aksi mahasiswa yang menuntut penanganan banjir yang kerap terjadi.” tegas Nando.
Lanjutnya lagi, jika kita lihat aksinya damai-damai aja, isu yang yang diperjuangkan juga pro rakyat, kita lihat mahasiswa dilapangan juga tidak bertindak anarkis. dengan begitu kepolisian juga tidak harus bereaksi membabi buta begitu, heran nya.
- Baca juga : Wajah Kapolda Kaltim Mulai Tak Asing Di Reklame
Sementara yang kita pahami, Polisi itu adalah pelindung, pembina dan pengayom masyarakat, sudah seharusnya bisa menahan diri dan tidak mudah terpancing dengan kondisi dilapangan .ucap nando Ketua Umum Badan Koordinasi HMI Kaltim-Kaltara ini.
Badko HMI juga menginstruksikan kepada semua kader HMI se Kaltim Kaltara untuk berdemontrasi di seluruh Polres setempat sebagai bentuk solidaritas, dan berstatemen di media untuk mendukung gerakan selanjutnya, mereka meminta kepada Kapolda Kaltim untuk mencopot jabatan Kapolres Balikpapan. di akuinya Nando, pencopotan itu sebagai bentuk pertangun jawaban dimana yang bersangkutan harus bertangung jawab atas represifnya anggotanya dilapangan. hal tersebut di akui oleh Kapolda Kaltim, bahwa unjuk rasa dengan terjadinya bentrokan itu terdapat korban jiwa. tegas Safaruddin, melalui pantauan beritainspirasi.info lewat akun instgram Polda Kaltim (13/9/17)
Irjen Pol.Drs. Safarudin juga meminta kepada Kapolres Balikpapan dan kabid propam polda Kaltim untuk melakukan penindakan terhadap pelangaran hukum, baik dari mahasiswa yang melakukan pelangaran maupun polisiyang melakukan penganiayaan terhadap mahasiswa pengunjuk rasa. saya harap di tindak sesuai langkah-langkah hukum yang berlaku, tegas Kapolda Kaltim.atas kejadin ini diketahui ada 7 kader HMI yang digebukin termasuk 1 orang sempat mengalami kritis. dan aksi ini pula merupakan gabungan beberpa elemen termasuk didalamnya ada Bem Universitas Balikpapan. (Fran)