Banjir Lumpur Dan Batu Rendam Kawasan Muang Dalam

Banjir Lumpur Dan Batu Rendam Kawasan Muang Dalam. ©Dodi/beri.id
Banjir Lumpur Dan Batu Rendam Kawasan Muang Dalam. ©Dodi/beri.id

SAMARINDA – Puluhan rumah warga terendam banjir di kawasan Muang Dalam, Kelurahan Lempake, Kec. Samarinda Utara, Kota Samarinda.

Banjir itu terjadi sejak malam dini hari hingga pukul 10.00 Wita, waktu siang, Jumat (03/09/2021) rumah warga masih terendam. Banjir merendam sekitar lima RT diwilayah tersebut.

Ketua RT 33 Kelurahan Lempake, David menyampaikan, banjir kali ini merupakan banjir yang terparah dari rentetan kejadian selama ini.

“Paling parah saat ini,”ucapnya saat disambangi awak media dikediamannya, area lokasi banjir.

Dia mengaku belum bisa memastikan penyebab banjir terparah kali ini. Karena belum ada hasil survei dari Pemerintah Kota Samarinda untuk meninjau lokasi yang terendam.

Diduga salah satu penyebabnya adalah pengupahan lahan dan aktivitas batu bara sekitar wilayah tersebut.

Dari pantauan di lokasi, banjir di permukiman warga disertai lumpur. Bahkan batu bara merambah hingga ke area perkebunan, akibat tumpukan emas hitam yang dibuang sembarang.

“Kalo penyebab sih kita belum mastikan,”pungkasnya

David sapaannya menyampaikan bahwa tambang batu bara memang banyak berada di sekitar kawasan yang terendam banjir, meskipun belum di ketahui jelas berapa banyak tambang batu bara, khususnya kawasan RT 33 kelurahan Lempake.

“Ya ada, kurang paham juga pak karena banyak nggak di lingkungan saya,”bebernya

Menurutnya masyarakat pernah melakukan pengaduan dengan meminta sodetan di sepanjang jalanan masih terputus-putus sehingga aliran nya bisa meluap keluar rumah warga serta merendam ruas tepi jalan.

“Pengaduan sempat ada minta untuk sodetan karena itu kemarin masih belum di laksanakan,” ujarnya.

David Menjelaskan bahwa terkait tumpahan batu-bara yang berada di ruas tepi jalan itu, langsung di buang saja tanpa adanya pemberitahuan, dari buangan batu bara yang berada di pinggir jalan tersebut pada saat banjir merembet hingga rumah warga, tumpukan batu bara itu di perkirakan sudah ada sejak dua minggu lalu, ia pun mengatakan bahwa pihaknya belum memindahkan karena tidak punya alatnya.

“Langsung di tumpah saja, karena mungkin kendala hujan tanpa sepengetahuan kita,” ungkapnya

Ia menyampaikan bahwa untuk tambang batu-bara yang beroperasi agar bisa di tertibkan oleh pihak yang berwenang.

“untuk tumpuhan batu-bara yang di buang sembarangan agar bisa di angkat oleh penambang yang belum di ketahui jelas, perusahaan tambang yang beroperasi itu legal atau ilegal lebih di tertibkan,”tutupnya. (Dod)

kpukukarads