Bawaslu Kaltim Nilai Lemah Komitmen Dua Paslon Yang Tidak Hadir

SAMARINDA – Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Timur mengukuhi Pilgub Kaltim yang berintegritas dengan deklarasi ‘Tolak dan Lawan, Politik Uang dan Politik Sara’ serentak bersama Bawaslu se – Indonesia (14/02/18), gelaran ini di lakukan pagi tadi, di Ballroom Swiss Belhotel, Samarinda.

Terlihat POLRI dan TNI juga ikut mendukung deklarasi acara tersebut dengan hadir nya, Wakapolda Kaltim dan Danrem  091/ASN. Brigjen Pol Muhammad Naufal Yahya serta Brigjen Irham Waroihan sependapat, sebagai abdi Negara Netralitas adalah senjata paling jitu yang di miliki lembaga mereka. Penekanan berkreasi terhadap program  pun menjadi tekanan kedua komandan Polda Kaltim dan Korem 091/ASN,  saat memberikan sambutan dan dukungan terhadap Pilgub berintegritas 2018.

Sepanjang acara hanya dua pasangan calon yang hadir dan ikut berkomitmen terbuka bersama Bawaslu Kaltim. Pasangan  nomor urut 1 Sofyan Hasdam – Nusyirwan Ismail (ANNUR), dan pasangan  nomor urut 3 Isran Noor – Hadi Mulyadi.

Deklarasi ini hanya di lakukan  Bawaslu yang melaksanakan Pilkada serentak 2018, dengan upaya mencegah dan mengingatkan sejak dini kepada masyarakat, deklarasi ini di gelar. Pemerintah Provinsi yang di wakili asisten 3 Bere Ali, Ketua DPRD Kaltim M Syahrun, serta jajaran Komisioner KPU Kaltim pun turut hadir.

“sejak dini pencegahan dan mengingatkan kepada masyarakat, khusus nya pasangan calon serta tim sukses nya, politik uang dan politik SARA itu dilarang dan tidak di benarkan dalam Pilkada,” Pungkas Saiful Ketua Bawaslu Kaltim.

Terkait ketidak hadiran dua pasangan calon nomor urut 2 dan 4, Bawaslu Kaltim sangat menyayangkan hal ini. “Padalah undangan sudah di sampaikan kepada perwakilan yang biasa menghadiri acara di KPU sebagai utusan resmi pasangan calon, ada tanda terima nya juga,” Ucap Komisoner berasal Akademisi ini.

Ketua Bawaslu Kaltim ini pun menyampaikan kekecewaan, ia berharap minimal salah satu dari pasangan calon bisa mewakili, sebagai bukti komitmen. “Kita berharap jika tidak bisa sepasang, minimal salah  satu mewakili,” Tandas nya.

Dari ketidak hadiran paslon nomor urut 2 dan 4, Bawaslu menyarankan masyarakat ikut mempertanyakan komiten pasangan calon tersebut. “Masyarakat silahkan mempertanyakan komitmen mereka dengan tidak hadir nya di deklarasi ini,” Tegas Saiful.

Ia pun mengapresiasi untuk paslon nomor urut 1 dan , menurutnya pasangan ini menunjukan kesungguhan nya dalam berkomitmen tolak politik uang dan politik SARA. “kehadiran mereka menunjukan komitmen kuat paslon, yang sama-sama punya kesibukan,” pungkas nya.

Komitmen itu di nilai oleh Bawaslu atas kehadiran paslon yang membubuhkan tanda tangan dan cap lima jari, serta pembacaan deklarasi bersama. “tidak ada sangsi memang, tapi secara Nasional Bawaslu melakukan ini sejak dini untuk mengajak komitmen paslon, jika tidak hadir komitmen nya tidak kuat,” Tegas Saiful. (Red)

kpukukarads